Satu-satunya Akses Darat Putus, Desa Jemuat Lumpuh Transportasi

LAMANDAU – Akses utama yang menghubungkan Desa Jemuat dan Desa Kina di Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, mendadak terputus setelah Jembatan Robau ditemukan dalam kondisi terpotong. Jembatan yang menjadi satu-satunya jalur darat bagi warga Jemuat itu kini tak lagi bisa dilalui, sehingga seluruh penduduk desa harus menggunakan perahu untuk keluar dari wilayah mereka.

Peristiwa yang menyebabkan desa berada dalam kondisi terisolasi ini pertama kali diketahui pada Selasa pagi (1/7/2025), sekitar pukul 08.00 WIB. Seorang warga Jemuat yang sedang dalam perjalanan menuju Nanga Bulik menggunakan mobil dihentikan oleh kondisi tak terduga di jembatan tersebut. Lokasi kejadian tepatnya berada di dekat SMP Satap 3 Kina.

Kepala Desa Jemuat, Kandar, menerangkan bahwa jembatan ditemukan telah terbelah menjadi dua bagian. Berdasarkan temuan awal di lapangan, terdapat bekas potongan yang diduga kuat dilakukan dengan menggunakan alat pemotong jenis chainsaw.

“Ada bekas potongan, diduga menggunakan chainsaw (sinso). Bahkan jalan alternatif lewat sungai juga ditumbang dengan kayu sehingga benar-benar tak ada akses sama sekali,” kata Kandar.

Mendengar laporan dari warga, Kandar bersama beberapa penduduk segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan langsung. Ia membenarkan bahwa jembatan yang sebelumnya dibangun dengan menggunakan anggaran dana desa tahun 2024 itu telah dalam kondisi rusak parah akibat dipotong secara sengaja.

Kandar menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat merugikan masyarakat dan tidak dapat ditoleransi. Ia juga menegaskan bahwa insiden ini telah dilaporkan kepada aparat kepolisian.

“Karena jembatan ini adalah fasilitas pemerintah, saya segera melaporkan kejadian ini ke Kapolsek Kudangan. Saya berharap kasus ini segera ditindaklanjuti. Ini sudah sangat mengganggu aktivitas warga, harus diusut tuntas karena menyangkut akses lalu lintas umum,” ujarnya.

Sampai saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas perusakan infrastruktur vital tersebut. Dugaan sementara mengarah pada unsur kesengajaan, mengingat tidak hanya jembatan yang dipotong, tetapi juga jalur alternatif di sungai sengaja dihalangi dengan pohon tumbang.

Warga Desa Jemuat kini berharap agar akses darat segera dapat dipulihkan dan pelaku perusakan bisa ditindak sesuai hukum. Bagi mereka, jembatan itu bukan sekadar bangunan, melainkan satu-satunya penghubung kehidupan sosial dan ekonomi dengan wilayah lain.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com