Sanggau Ranking 3 Rawan Narkoba, Bupati Serukan Aksi Bersama

SANGGAU – Pemerintah Kabupaten Sanggau bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) melangsungkan Rapat Kerja Sinergi Program Stakeholder pada kawasan rawan narkoba di wilayah pesisir dan perbatasan negara Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (3/7/2025) di Ruang Babai Cinga, Kantor Bupati Sanggau, dan dihadiri berbagai pihak yang memiliki peran strategis dalam upaya penanggulangan narkotika.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, menyampaikan bahwa kolaborasi antarinstansi merupakan unsur yang krusial dalam memperkuat kebijakan pemerintah, terutama dalam upaya menghadapi persoalan peredaran narkoba di kawasan perbatasan yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Ia menegaskan bahwa wilayah Kabupaten Sanggau tergolong sebagai salah satu daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap peredaran narkotika di Kalimantan Barat.

Data dari BNN menunjukkan bahwa Kabupaten Sanggau menempati posisi ketiga sebagai kawasan rawan narkoba di Kalimantan Barat. Kondisi ini menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk mendorong pendekatan yang lebih menyeluruh dan terpadu dalam menangani persoalan narkotika.

“Oleh karena itu, penanganan persoalan ini (Narkoba, red) tidak bisa hanya dibebankan kepada BNN, tetapi harus menjadi kerja bersama seluruh stakeholder sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” tegas Bupati dalam sambutannya.

Bupati Yohanes Ontot juga menyoroti pentingnya pendekatan rehabilitatif bagi para korban penyalahgunaan narkoba. Menurutnya, upaya penangkapan dan pemenjaraan tidak cukup untuk mengakhiri ketergantungan para pengguna jika tidak disertai dengan pembekalan yang memadai setelah mereka menjalani masa hukuman.

“Kalau hanya ditangkap, dipenjara, kemudian keluar tanpa bekal keterampilan, mereka bisa kembali ke lingkaran Narkoba. Karena itu harus ada sentuhan rehabilitasi berupa pembekalan keterampilan, sehingga setelah keluar, mereka bisa bekerja secara mandiri dan menjalani hidup normal,” jelasnya.

Dalam forum tersebut juga dibahas strategi pemberdayaan bagi eks pengguna narkoba, agar mereka memperoleh kesempatan menjalani kehidupan yang produktif di tengah masyarakat. Pemerintah daerah menilai bahwa keberhasilan program pemberantasan narkoba tidak hanya diukur dari jumlah penangkapan, tetapi juga dari keberhasilan proses pemulihan dan reintegrasi sosial para korban.

Melalui rapat kerja ini, Pemerintah Kabupaten Sanggau berharap dapat membangun sinergi yang lebih solid dengan berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat daerah maupun pusat, guna menciptakan kawasan yang lebih aman dan terbebas dari ancaman narkoba, khususnya di daerah perbatasan.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com