CINA – Pemerintah Cina menuai kecaman dari pengguna sosial media setelah terungkap metode pengujian pencemaran di Tianjin yang dinilai menyiksa binatang.
Diberitakan CNN, Senin (24/8), hal ini terungkap dalam sebuah gambar di Twitter media China, People’s Daily, Akhir pekan lalu. Dalam foto itu terlihat hewan seperti kelinci, ayam dan merpati yang diletakkan di dalam kandang.
Hewan-hewan itu didatangkan ke lokasi ledakan di Tianjin yang menewaskan ratusan orang, untuk menguji apakah ada pencemaran udara atau tanah akibat bahan kimia.
Gambar ini muncul setelah sebelumnya pekan lalu diberitakan ribuan ikan mati di sungai Tianjin, dikhawatirkan karena polusi bahan kimia setelah ledakan.
“Seharusnya menyeret orang yang bertanggung jawab ke tempat itu,” kata seorang pengguna Weibo, media sosial serupa Twitter di China, mengecam penggunaan hewan di Tianjin.
Kebanyakan netizen mengutuk cara yang dianggap tidak manusiawi itu. Beberapa lainnya mempertanyakan apakah cara itu benar-benar ampuh membuktikan adanya polusi kimia.
Beberapa mengatakan, cara ini adalah salah satu langkah putus asa pemerintah dalam membuktikan penyebab ledakan dan mencari siapa yang bertanggung jawab.
“Kepala abnormal seukuran boneka atau desa kanker tidak akan muncul dalam semalam,” kata pengguna Weibo lainnya.
Sementara itu korban tewas akibat ledakan Tianjin 12 Agustus lalu bertambah menjadi 123 orang. Sebanyak 70 di antara korban adalah pemadam kebakaran dan tujuh polisi.
https://twitter.com/PDChina/status/634957281159983104/photo/1?ref_src=twsrctfw
Sebanyak 50 orang masih dilaporkan hilang. Lebih dari 600 lainnya masih dirawat di rumah sakit, 44 di antaranya dalam keadaan kritis.
Lebih dari 17 ribu rumah hancur, 170 perusahaan terdampak dan 3.000 mobil terbakar.
Ledakan tersebut terjadi di gudang yang memuat bahan kimia berbahaya, salah satunya adalah sodium sianida. Pasca ledakan, kandungan sianida di Tianjin dilaporkan ratusan kali lipat dibanding ambang batas normal. [] CI