PENAJAM PASER UTARA – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) masih mengalami krisis listrik. Buktinya, hampir tiap hari, di sejumlah permukiman warga dilakukan pemadaman listrik secara bergilir. Penyebab krisis listrik ini tak lain karena pembangkit listrik yang ada di PPU masih kekurangan daya untuk memasok kebutuhan warga seantero PPU.
Seperti disampaikan Supervisor Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Girimukti, Komari, Selasa (1/9). Ia menyebut, seluruh pembangkit listrik di PPU masih kekurangan daya 1.000 kilowatt. “Kami belum bisa pastikan tidak ada lagi pemadaman bergilir, karena sampai saat ini masih terjadi defisit listrik hingga 1.000 kilowatt sehingga belum mencukupi kebutuhan listrik secera menyeluruh,” ungkap Komari.
Beban puncak pemakaian listrik masyarakat se-Kabupaten Penajam Paser Utara kata Komari, mencapai 13.250 kilowatt, sementara daya lsitrik yang dimiliki PLN Unit Petung hanya sekitar 11 ribu kilowatt, sehingga pemadaman listrik bergilir dipastikan masih akan terjadi.
“Kebutuhan listrik di wilayah Penajam Paser Utara lebih besar dari produksi listrik PLN Unit Petung sehingga kami kami masih melakukan pemadaman bergilir karena ada krisis daya listrik sekitar 1.000 kilowatt,” kata Komari.
Minimnya produksi daya listrik PLN Unit Petung lanjut Komari, dipengaruhi sejumlah mesin pembangkit listrik yang disewa mengalami gangguan, sehingga waktu pemadaman bergilir di wilayah Penajam Paser Utara diprediksi akan bertambah lama.
“Durasi pemadaman bergilir bisa akan lebih lama lagi karena beberapa mesin pembangkit sewaan saat ini juga mengalami gangguan,” ujarnya.
“Kami masih menunggu konfirmasi dari PLN Wilayah Kalimantan Timur, terkait empat mesin pembangkit milik PT Andika yang saat ini mangkrak atau tidak berfungsi,” ungkap Komari.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara secara menyeluruh, PLN Unit Petung dan PLTD Girimukti tambahnya, memerlukan tambahan sekitar tiga atau empat unit mesin pembangkit listrik baru. [] ANT