BALIKPAPAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan memberikan kabar baik bagi para orang tua siswa yang anaknya telah dinyatakan lulus dan melakukan daftar ulang melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Tahun ini, seluruh siswa baru tingkat SD dan SMP dipastikan akan menerima seragam sekolah secara gratis dari pemerintah kota.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, menyampaikan bahwa seluruh seragam telah tersedia dan akan segera dibagikan setelah hasil penempatan siswa di sekolah masing-masing diumumkan. “Seragamnya sudah ada, tinggal dibagikan. Jadi orang tua nggak usah beli,” ujarnya saat ditemui pada Jumat (04/07/2025).
Seragam yang akan diberikan terdiri atas tiga jenis, yakni seragam nasional (merah putih untuk SD dan putih biru untuk SMP), seragam batik, dan seragam pramuka. Sedangkan bagi peserta didik jenjang PAUD, hanya seragam batik yang akan disediakan. Tahun ini, jumlah seragam yang diproduksi diperkirakan meningkat antara dua hingga tiga persen dibandingkan tahun lalu.
Dalam rangka menjaga identitas satuan pendidikan, Irfan mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menerapkan standar tetap terhadap motif batik yang digunakan. “Motifnya mau kita bakukan seperti itu, jadi nggak berubah setiap tahun,” tambahnya.
Menanggapi antrean panjang dalam proses verifikasi SPMB yang menjadi perhatian masyarakat, Irfan menjelaskan bahwa situasi tersebut merupakan bagian dari tahapan yang memang telah disusun dengan cermat. “Itu bagian dari proses, semua sudah dijadwalkan. Jadi jangan dianggap kendala,” jelasnya.
Untuk jalur prestasi, Irfan menekankan pentingnya keaslian dokumen sebagai syarat mutlak. Verifikasi piagam dilakukan dengan ketat, dan setiap siswa diwajibkan membawa dokumen asli saat pemeriksaan. “Piagam aslinya harus dibawa. Kami cek langsung keasliannya,” katanya.
Ia menambahkan, proses ini melibatkan guru-guru olahraga karena sebagian besar prestasi siswa berasal dari cabang tersebut. “Guru-guru olahraga biasanya tahu betul siapa saja siswa berprestasi,” katanya.
Terkait potensi adanya piagam palsu, Irfan mengaku tidak terlalu khawatir, namun tetap meminta masyarakat berperan aktif jika menemukan kejanggalan. “Saya kira enggak ada lah yang mau melakukan itu untuk anak sekolah. Tapi kalau ada bukti pemalsuan, silakan lapor. Pasti kami tindak,” tegasnya.
Langkah Disdikbud ini diharapkan dapat membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi orang tua, serta menjaga proses penerimaan siswa baru tetap berjalan transparan dan adil di Balikpapan.[]
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan