MTQ di Bagendang Tengah Gunakan Dana Swadaya, Hadiah Minim Tak Masalah

KOTAWARINGIN TIMUR – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-56 di Desa Bagendang Tengah, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, sempat menuai pertanyaan dari salah seorang warga terkait hadiah uang tunai sebesar Rp 50 ribu yang diberikan kepada para pemenang. Menanggapi hal tersebut, panitia penyelenggara melalui Camat Mentaya Hilir Utara, Muslih, menjelaskan bahwa sejak awal kegiatan telah disepakati akan digelar secara meriah namun dengan keterbatasan hadiah.

“Panitia dan warga sepakat ingin acara MTQ meriah dan terkait hadiah telah disepakati hanya piala dan piagam tanpa uang tunai karena memang tidak ada anggarannya untuk itu,” ujar Muslih saat dikonfirmasi pada Sabtu (5/7/2025).

Ia memaparkan bahwa pelaksanaan MTQ di Desa Bagendang Tengah berlangsung pada 28 Juni hingga 1 Juli 2025 dan terlaksana berkat dana swadaya masyarakat sebesar Rp 35 juta serta tambahan Rp 60 juta dari hasil kebun desa. Masyarakat menginginkan acara digelar semarak, sehingga sebagian besar dana dialokasikan untuk mendatangkan penceramah, yakni Guru Yannur dan Habib Mustafa, dengan total biaya mencapai Rp 28 juta. Upaya panitia mencari dukungan tambahan dari pihak ketiga juga telah dilakukan, namun hanya memperoleh sumbangan sebesar Rp 7 juta.

Muslih menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut tidak menggunakan dana desa, dan seluruh kebutuhan dibiayai dari sumbangan warga serta hasil kebun. “Panitia tidak memakai dana desa. Sehingga, dengan persiapan sebulan dan dana yang terkumpul hanya cukup untuk operasional sewa panggung, snack, mendatangkan penceramah, membayar dewan hakim, petugas kebersihan, sedangkan hadiah untuk para pemenang memang tidak ada dianggarkan,” jelasnya.

Kepala Desa Bagendang Tengah, Untung Sukardi, yang juga menjabat sebagai panitia penyelenggara MTQ, menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah sebagai ajang syiar agama dan seleksi untuk mencari bibit qari dan qariah berbakat yang nantinya akan mewakili kecamatan di tingkat kabupaten. Ia mengungkapkan bahwa dari 61 peserta yang mengikuti lomba, para pemenang juara 1, 2, dan 3 diberikan piala dan piagam, sedangkan uang tunai Rp 50 ribu hanya sebagai bentuk apresiasi kecil dari panitia.

“Terkait uang Rp 50 ribu itu hanya sebagai bentuk apresiasi saja dari panitia. Semua pemenang mendapatkan Rp 50 ribu. Karena, anggaran untuk hadiah pemenang tidak ada, di awal juga sudah kami sampaikan dan peserta juga warga memahami itu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Untung menjelaskan bahwa kegiatan hanya mempertandingkan dua cabang lomba, yaitu tilawah dan kasidah dengan tiga kategori usia: anak-anak, remaja, dan dewasa. Bagi juara pertama, panitia menjanjikan pembinaan lanjutan dan pemberian uang saku jika nantinya mewakili Kecamatan Mentaya Hilir Utara dalam MTQ tingkat Kabupaten Kotim.

Ia turut membeberkan rincian pengeluaran kegiatan yang mencakup sewa panggung ukuran 7 x 14 meter sebesar Rp 37,5 juta, lengkap dengan dekorasi, lampu sorot, dan perlengkapan musik untuk empat hari. Tambahan sewa empat tenda ukuran 6 x 8 meter senilai Rp 3,15 juta serta biaya kipas angin dan perbaikan lampu jalan senilai Rp 1 juta juga disertakan.

Penyediaan konsumsi sebanyak 1.200 kotak snack dan makanan prasmanan untuk tamu dan 84 panitia memakan biaya sebesar Rp 5 juta. Ditambah lagi, pembayaran untuk penceramah Rp 28 juta, enam dewan hakim dan tiga pemain organ Rp 7 juta, satu petugas kebersihan Rp 400 ribu, serta pembelian 20 set piala senilai Rp 2,9 juta.

“Semua anggaran ini murni dari swadaya masyarakat, ditambah hasil kebun dan sumbangan dari pihak ketiga dan tidak ada bantuan dari desa sekitar. Namun, kami bersyukur acaranya meriah, banyak warga yang hadir bahkan dari desa sekitar juga hadir meramaikan acara,” pungkas Untung.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com