Stadion 29 Nopember Disiapkan Jadi Pusat Olahraga Kotim

KOTAWARINGIN TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur tengah menyusun langkah strategis untuk mengembangkan Stadion 29 Nopember Sampit menjadi pusat kegiatan olahraga daerah, terutama cabang sepak bola dan atletik. Rencana ini dinilai sejalan dengan upaya meningkatkan pembinaan atlet lokal serta memberikan fasilitas yang lebih representatif bagi komunitas olahraga.

Bupati Kotim Halikinnor menegaskan bahwa stadion tersebut telah memenuhi standar nasional dan sangat layak difungsikan sebagai pusat kegiatan olahraga. Ia mengungkapkan bahwa penilaian positif terhadap lapangan stadion juga datang dari sejumlah pemain Liga yang pernah bertanding di tempat itu. “Lapangan Stadion 29 Nopember ini sudah berstandar nasional. Bahkan beberapa pemain Liga yang pernah datang menyampaikan bahwa kondisinya sudah sangat layak,” ujarnya.

Saat ini, pemerintah daerah masih menunggu penyelesaian perbaikan pagar dan beberapa fasilitas pendukung lain yang menjadi bagian dari penataan kawasan stadion. Peningkatan infrastruktur tersebut diharapkan dapat menunjang kenyamanan dan keamanan penyelenggaraan berbagai kegiatan olahraga.

Sebagai bentuk optimalisasi pemanfaatan stadion, Pemkab Kotim juga berencana membangun gedung serbaguna di kawasan Bundaran Belanga. “Jika gedung serbaguna selesai, maka stadion ini akan kita fokuskan sebagai pusat olahraga sepak bola dan atletik, sehingga fungsi dan fasilitasnya bisa lebih optimal,” katanya.

Pembangunan gedung serbaguna dijadwalkan dimulai pada 2026 dan ditargetkan selesai pada 2027. Dengan berfungsinya gedung baru tersebut, kegiatan nonolahraga yang selama ini dilaksanakan di Stadion 29 Nopember akan dialihkan ke lokasi baru, sehingga stadion dapat difokuskan sepenuhnya sebagai fasilitas olahraga.

Dalam kesempatan itu, Halikinnor menekankan bahwa kemajuan sektor olahraga tidak bisa hanya bertumpu pada dukungan pemerintah. Ia menyebut peran aktif dari berbagai elemen masyarakat juga menjadi bagian penting yang tak terpisahkan. “Apalah artinya Bupati membangun lapangan sebagus apa pun, kalau tidak ada pemain yang bertanding. Kalau tidak ada panitia juga tidak akan berjalan. Maka ini adalah pekerjaan bersama,” tegasnya.

Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, pengembangan sarana olahraga di Kotim diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi prestasi atlet lokal serta memupuk semangat kebersamaan dalam membangun dunia olahraga daerah.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com