BULUNGAN – Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) punya pemimpin baru. Ia adalah Syaiful Herman yang menjabat sebagai Penjabat Bupati Bulungan pasca habisnya masa jabatan Budiman Arifin sebagai Bupati.
Kepada awak media, usai dilantik, Rabu (2/9/2015), Syaiful Herman mengatakan akan mengawal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bulungan hingga sukses melahirkan pemimpin definitif. Ia juga menegaskan akan mengamankan dana desa agar tidak menjadi komoditas politik
Untuk itu, Syaiful merencanakan akan melakukan pertemuan dengan seluruh kepala desa yang ada di Kabupaten Bulungan, yang berumlah 74 orang. pertemuan dengan para kepala desa membahas mengenai pemilihan kepala daerah yang akan bergulir di Kabupaten Bulungan.
“Kepala desa ujung tombak masyarakat. Orang yang paling dekat dengan warga di desa. Saya mau melihat seperti apa desa menghadapi pilkada,” katanya di gedung Serba Guna Gubernur Kaltara, Rabu (2/9/2015).
Menurutnya, pertemuan itu di antaranya membahas soal kesiapan kepala desa dalam menyuguhkan data-data pemilih yang sesuai fakta. Dibahas agar data ganda atau data fiktif bisa dicegah.
Selain itu, tambahnya, untuk memberikan pencerahan kepada seluruh kepala desa agar menjaga netralitas dalam politik daerah. Syaiful ingin kepala desa yang berjumlah 74 di Kabupaten Bulungan, tidak dijadikan alat bagi para calon kepala daerah.
Apalagi katanya, desa sekarang ini telah mendapat pasokan dana dari pemerintah pusat dan dana dari pemerintah daerah. Dirinya tidak ingin, dana desa dijadikan komoditas politik calon tertentu.
“Saya ingin mencegah agar tidak ada politisasi dana desa. Jika kita biarkan akan menimbulkan rawan konflik kepentingan. Kepala desa harus bekerja mengabdi pada masyarakat, tidak pada calon tertentu saja,” tegas Syaiful.
Dia sangat berharap, proses pemilihan kepala daerah tidak boleh menjadi bara api di tingkat desa, sebab, masyarakat desa ingin hidup dalam kedamaian dan ketentraman.
Jadikanlah momen pemilihan kepala daerah sebagai proses penerapan demokrasi dalam mencari pemimpin yang layak menurut hati nurani.
“Kalau terjadi kerusuhan di desa, kapan kita akan membangun desa kita. Jangan sampai kita kehabisan energi gara-gara konflik yang tidak ada gunanya,” kata Syaiful, yang merupakan lulusan magister Administrasi Publik dari Universitas Brawijaya ini.
ATASI PROBLEM LISTRIK
Saat Syaiful Herman dinobatkan sebagai Penjabat Bupati Bulungan, pria kelahiran Kota Tarakan ini akan membuat gebrakan pemenuhan energi listrik bagi Kabupaten Bulungan.
Dia menjelaskan, pasokan listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat, yang tidak boleh ditunda-tunda. “Listrik harus ada kalau daerah Bulungan mau maju dan ramai,” katanya yang saat itu mengenakan jas safari abu-abu.
Sebagai langkah awal, dirinya akan berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait dan melakukan inventarisir permasalahan. Agar persoalan-persolan yang muncul bisa dipecahkan, diselesaikan bersama-sama dengan penanganan cepat. “Minggu-minggu ini saya sudah akan rapat koordinasi,” ungkap Syaiful.
Dia melihat, Kabupaten Bulungan memiliki potensi alam yang luar biasa, seperti halnya Sungai Yayan yang bisa dijadikan sumber pembangkit listrik tenaga air. “Di Peso ada pembangkit yang belum selesai. Saya ingin pembangkit ini bisa rampung segera,” katanya.
Padahal, tambahnya, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Peso yang berdaya 6.080 Megawatt sudah ada perencanaan hingga sudah diketahui oleh pemerintah pusat. Ada baiknya, imbuh dia, pelaksanaan perampungan proyek mesti selesai, apa pun yang terjadi. “Kita berusaha saja,” tutur Syaiful.
Sebab tambahnya, listrik akan mengundang para investor ke Bulungan. Tanpa listrik, mustahil daerah akan maju berkembang.
“Bagaimana mungkin orang mau bangun hotel tapi tanpa listrik. Kita sediakan dahulu listriknya, pasti orang-orang akan berdatangan ke sini,” tegasnya.
Selain itu, sebenarnya di Kabupaten Bulungan juga akan ada tambahan pasokan energi listrik tenaga uap batu bara yang lokasinya ada di Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Pembangkit listrik tersebut berdiri di lahan Technopark Apung seluas sekitar 30 hektar. Rencananya, pembangkit itu akan mendistribusikan daya sebesar 2 Megawatt kepada masyarakat. Pembangkitnya dipersembahkan oleh PT Sumber Alam Sekurau sebuah perusahaan satu grup dengan PT Pesona Khatulistiwa Nusantara. [] TBK