JAKARTA – Ole Romeny, penyerang tim nasional sepak bola Indonesia, mengungkapkan sejumlah hal pribadi yang jarang diketahui publik. Mulai dari mimpi membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, kekagumannya pada pemain Brasil Neymar, hingga kenangan hangat tentang nasi goreng buatan neneknya yang berasal dari Medan. Wawancara eksklusif dengan Ole dilakukan oleh wartawan BBC News Indonesia, Raja Eben Lumbanrau dan Dwiki Marta Muharam, saat dia berkunjung ke Bandung pada Selasa (09/07/2025).
Kali ini, Ole hadir bukan sebagai pemain timnas Indonesia, melainkan sebagai anggota klub Oxford United yang mengikuti turnamen Piala Presiden 2025 di Indonesia. Ole Romeny, 25 tahun, resmi menjadi warga negara Indonesia setelah mengucapkan sumpah setia pada Februari 2025. Keturunan dari neneknya yang berasal dari Medan, Ole sudah mencetak tiga gol penting bagi timnas Indonesia, termasuk gol debutnya saat kalah 1-5 dari Australia pada 20 Maret 2025. Dua gol lainnya membawa Indonesia menang 1-0 atas Bahrain dan China dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ole kini membela Oxford United yang berlaga di EFL Championship, kasta kedua Liga Inggris. Pada pertandingan perdana Oxford di turnamen Piala Presiden melawan Indonesia All Star di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (06/07), Oxford menang 6-3 meski Ole tidak mencetak gol. Klub ini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Erick Thohir dan Anindya Bakrie. Ole menyebut turnamen ini sebagai pengalaman yang indah dan kesempatan menjaga kebugaran menjelang musim baru.
Berbicara soal kenangan, Ole sangat terikat dengan neneknya yang mengenalkannya pada budaya Indonesia. “Nenek saya selalu memasak makanan Indonesia seperti nasi goreng. Itu favorit saya sejak kecil,” ujarnya. Nenek Ole sangat bangga menjadi orang Indonesia dan terus menanamkan rasa cinta tanah air ke keluarganya. Ole merasa bangga bisa bermain untuk Indonesia demi mengenang dan membanggakan neneknya.
Mimpi terbesarnya adalah membawa timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia, sebuah tujuan yang ia anggap sangat penting bagi para pemain dan masyarakat. Ole juga menjalin kedekatan khusus dengan pemain muda Indonesia Marcelino Ferdinan, yang bergabung dengan Oxford sejak Agustus 2024. Mengenai potensi pemain Indonesia bermain di Eropa, Ole menyebut nama Rizky Ridho dan Egy Maulana Vikri sebagai talenta yang siap bersaing di level tersebut.
Dalam timnas, Ole berposisi sebagai penyerang tengah, namun pelatih memberi kebebasan baginya bermain di sisi sayap kiri atau kanan. Ole percaya dengan kebebasan itu, dia bisa bermain sesuai insting dan kemampuan terbaiknya.
Ole juga menyoroti perlunya peningkatan fasilitas sepak bola di Indonesia, terutama lapangan bagi anak-anak yang memiliki bakat besar. Ia menilai perbaikan tersebut krusial untuk masa depan sepak bola tanah air.
Saat disinggung soal selebrasi golnya yang khas, dengan tangan di bawah dagu, Ole menjelaskan itu simbol semangat dan dorongan untuk tetap tegak menghadapi kesulitan hidup, terutama bagi anak-anak dan generasi muda.
Pemain favorit Ole adalah Neymar karena gaya permainan dan kegembiraannya di lapangan yang menginspirasi. Meski belum ada klub impian khusus, Ole ingin menikmati kariernya dan mencapai puncak performa.
Ole juga mengungkap ketertarikannya bermain di Liga Indonesia suatu saat nanti. Ia mengagumi semangat penggemar dan besarnya cinta masyarakat Indonesia terhadap sepak bola. “Ini luar biasa,” katanya. Ole terkesan dengan antusiasme para penggemar di stadion dan kegembiraan anak-anak di desa-desa, meski kondisi lingkungan tidak selalu ideal. Menurutnya, cara anak-anak Indonesia menikmati hidup sangat indah dan penuh harapan.
Wawancara ini memberikan gambaran sisi lain Ole Romeny, yang tidak hanya berprestasi di lapangan hijau, tetapi juga memiliki ikatan emosional kuat dengan tanah leluhurnya, Indonesia. Ole berkomitmen membawa nama Indonesia lebih jauh di kancah sepak bola dunia.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan