Wakil Ketua DPRD Geram, Kasus Tewasnya Pekerja Tambang Disorot

KOTABARU – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotabaru, Awaludin, menyatakan kegeramannya atas dugaan adanya upaya menutupi informasi terkait meninggalnya salah seorang pekerja tambang batubara di wilayah Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Informasi tersebut disampaikannya kepada media melalui pesan WhatsApp pada Minggu malam (13/7/2025).

“Saya dapat laporan dari Ketua Komisi II, ada yang meninggal di PT SDE,” ungkap Awaludin, merujuk pada insiden yang terjadi di area terowongan tambang batubara milik salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di daerah tersebut.

Menurutnya, insiden serupa bukan kali pertama terjadi. Dari laporan yang diterimanya, sudah tiga kali terjadi kematian pekerja tambang di lingkungan perusahaan tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lokasi tambang tersebut.

“Yang jelas, saya Wakil Ketua DPRD Kotabaru akan kembali memanggil pihak manajemen PT SDE atas kelalaian K3 di dalam perusahaan ini,” ujarnya menegaskan.

Ia menilai bahwa persoalan ini tidak bisa dianggap enteng karena menyangkut keselamatan dan nyawa pekerja. Untuk itu, ia menyatakan bahwa lembaga legislatif akan menindaklanjuti persoalan ini secara serius, termasuk dengan mengambil langkah pengawasan langsung ke lokasi kegiatan tambang.

“Saya juga dari Pimpinan DPRD akan menginstruksikan Komisi II untuk melakukan Sidak,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kotabaru, Abu Suwandi, juga menyampaikan pernyataan melalui pesan singkat WhatsApp kepada awak media, Minggu malam (14/7/2025). Dalam pesannya, ia menyebut bahwa persoalan ini tidak hanya akan ditangani di tingkat daerah, melainkan akan dibawa ke tingkat pemerintah pusat.

“Kejadian ini akan kita bawa ke pusat,” tulisnya singkat.

Dugaan minimnya transparansi informasi dari pihak perusahaan menjadi sorotan publik, terutama di tengah kekhawatiran mengenai keselamatan para pekerja tambang di daerah tersebut. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan terkait insiden yang menewaskan salah seorang karyawannya tersebut. Pemerintah daerah diharapkan dapat bertindak tegas untuk memastikan kejadian serupa tidak kembali terulang serta menjamin hak-hak para pekerja dipenuhi sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com