BANJARMASIN – Kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram di Kalimantan Selatan memicu perhatian berbagai pihak. Meski Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan sebesar Rp18.500 per tabung, di sejumlah titik, harga gas subsidi melonjak hingga mencapai Rp50 ribu. Kondisi ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama kalangan rumah tangga berpenghasilan rendah yang paling banyak menggunakan gas bersubsidi tersebut.
Merespons hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan yang baru dilantik, Ahmad Bagiawan, menyatakan akan segera turun langsung ke lapangan guna memantau ketersediaan dan penyaluran gas elpiji bersubsidi di daerah. “Ujung tombaknya adalah pangkalan dan pengecer, kenapa sampai harga gas bisa melambung tinggi,” ujarnya, Senin (14/07/2025).
Ahmad Bagiawan, yang akrab disapa H Gia, menyebut pengawasan akan dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai instansi terkait maupun instansi vertikal. Ia menegaskan pentingnya pengawasan menyeluruh guna memastikan distribusi gas berjalan lancar dan tidak terjadi permainan harga di tingkat bawah. “Pengawasan harus dilakukan, siapa tahu ketersediaan ternyata cukup, tapi penyalurannya yang terganggu,” bebernya.
H Gia merupakan satu dari 13 pejabat eselon II yang dilantik oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, dalam rotasi jabatan struktural. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kalimantan Selatan. Kini, ia dipercaya untuk menahkodai Dinas Perdagangan.
Dalam pelantikan tersebut, sejumlah nama lain juga mengalami pergeseran posisi. Di antaranya, Sri Mawarni yang kini menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, menggantikan posisinya sebelumnya sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana. Posisi itu kini diisi oleh Husnul Hatimah, yang sebelumnya menjabat Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
Sulkan, yang sebelumnya memimpin Dinas Perdagangan, kini menjadi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM. Sedangkan Rospana Sofian berpindah dari Biro Umum ke Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Ariadi Noor yang sebelumnya menjabat Kepala Bappeda kini diangkat menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov. Posisi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kini diisi oleh Galuh Tantri Narindra, sementara jabatan lamanya di Biro Organisasi ditempati Rusma Khazairin.
Selain itu, Direktur RSUD Ulin, Diauddin, dipercaya kembali menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan. Sementara itu, Muhammad Farhanie yang sebelumnya memimpin Biro Perekonomian kini menjadi Kepala Dinas Sosial.
Pejabat lain yang bergeser yakni Miftahul Chair dari Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan. Dinansyah, yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah, kini mengisi posisi Asisten Administrasi Umum.
Adapun Thaufik Hidayat, yang sebelumnya memimpin Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah, kini dipercaya sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Kalimantan Selatan.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan