KETAPANG – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Ketapang melaksanakan kunjungan kehormatan ke Keraton Matan pada Selasa (15/07/2025). Keraton Matan dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan dan sejarah tertua di Kalimantan Barat. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dalam rangka Safari Ramadan dan menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan pemerintah daerah dengan lembaga adat.
Kedatangan rombongan Pemerintah Kabupaten Ketapang disambut hangat oleh keluarga besar Keraton Matan. Suasana akrab terlihat sejak awal kedatangan, terlebih dengan penyambutan adat berupa pertunjukan pencak silat dan ritual tepung tawar yang menyimbolkan penghormatan dan kearifan lokal.
“Saya disambut hangat oleh keluarga besar Keraton, diawali dengan pertunjukan pencak silat dan ritual tepung tawar yang sarat makna serta nilai-nilai kearifan lokal,” ujar Alexander.
Dalam kunjungan tersebut, Alexander Wilyo turut didampingi sejumlah tokoh penting daerah, seperti Ketua Dewan Sepuh, Dewan Majelis Raja, Pangeran Mangku Negara Uti Faradian, serta perwakilan dari Bank Kalbar, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), dan Dinas Pariwisata. Keterlibatan berbagai pihak ini memperlihatkan komitmen pemerintah dalam mengajak seluruh elemen untuk ikut serta dalam upaya pelestarian budaya.
“Turut mendampingi dalam kunjungan ini antara lain Ketua Dewan Sepuh, Dewan Majelis Raja, Pangeran Mangku Negara Uti Faradian, serta perwakilan dari Bank Kalbar, BPKAD, dan Dinas Pariwisata,” lanjutnya.
Alexander juga berdiskusi dengan pihak Keraton Matan membahas sejarah panjang Keraton dan potensi kerja sama untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Ia menyebutkan, pembicaraan tersebut membuka peluang kerja sama yang lebih konkret dalam melestarikan aset budaya daerah.
“Kami berdiskusi tentang sejarah panjang dan kebudayaan luhur Keraton Matan, serta menjajaki berbagai bentuk kerja sama yang dapat dijalin untuk pelestarian dan pengembangan aset budaya ini,” katanya.
Bupati Ketapang itu kemudian meninjau langsung kondisi bangunan Keraton Matan. Ia mengapresiasi kekayaan sejarah dan keindahan arsitektur bangunan, tetapi juga mencermati adanya kebutuhan perawatan dan perbaikan pada sejumlah bagian bangunan, khususnya ruang kehormatan.
“Melihat langsung kondisi bangunan Keraton, saya sangat mengapresiasi keindahan dan kekayaan sejarah yang dimiliki. Namun, saya juga mencatat bahwa beberapa bangunan kehormatan membutuhkan perhatian dan perbaikan,” ungkapnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Alexander menyatakan komitmennya secara pribadi untuk membantu rehabilitasi ruang utama Keraton, termasuk pengecatan ringan agar area tersebut lebih representatif untuk kegiatan budaya.
“Dengan tulus dan penuh rasa tanggung jawab, saya menyatakan komitmen pribadi untuk membantu merehabilitasi dan melakukan pengecatan ringan terhadap ruang utama Keraton. Hal ini dimaksudkan agar suasana Keraton menjadi lebih nyaman, indah, dan layak digunakan dalam kegiatan kebudayaan,” jelasnya.
Menurutnya, Keraton Matan bukan sekadar peninggalan sejarah, tetapi juga menjadi simbol identitas yang harus dijaga bersama oleh seluruh masyarakat Ketapang.
“Sebagai pemimpin yang diberi amanah oleh rakyat dan Yang Maha Kuasa, saya merasa terpanggil untuk memberikan manfaat bagi banyak orang. Keraton Matan bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga warisan leluhur yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.
Alexander meyakini bahwa pelestarian Keraton Matan dapat menjadi langkah penting untuk memperkuat identitas daerah dan menjadikannya sebagai ikon budaya yang membanggakan.
“Saya meyakini bahwa pelestarian Keraton Matan dapat menjadi bagian penting dalam pembangunan jati diri dan identitas budaya masyarakat Ketapang, bahkan menjadi ikon daerah yang membanggakan,” ucapnya.
Ia juga mengajak pihak Keraton Matan untuk ikut serta dalam mendampingi kunjungan Panglima Kodam Tanjungpura ke Makam Raja-Raja Tanjungpura sebagai bentuk nyata kolaborasi budaya yang sarat nilai spiritual dan historis.
“Sebagai bagian dari komitmen tersebut, saya juga mengajak Keraton Matan untuk turut serta mendampingi saya dalam agenda kunjungan Pangdam Tanjungpura ke Makam Raja-Raja Tanjungpura. Keterlibatan Keraton dalam berbagai kegiatan budaya dan seremonial menjadi bagian penting dalam memperkuat nilai-nilai tradisi dan sejarah kita,” tambahnya.
Di akhir kunjungan, ia berharap hubungan antara Pemerintah Kabupaten Ketapang dan Keraton Matan semakin erat dalam menjaga dan merawat kebudayaan daerah.
“Saya berharap kunjungan ini menjadi langkah awal bagi terjalinnya kerja sama yang lebih erat antara Pemerintah Kabupaten Ketapang dan Keraton Matan,” katanya.
“Dengan sinergi dan semangat kebersamaan, kita dapat melestarikan warisan budaya yang berharga ini demi kemajuan, kemakmuran, dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Ketapang,” pungkasnya.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan