Dampak Topan Wipha Meluas, Produksi Industri hingga Sekolah Dihentikan

GUANGDONG – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok mengevakuasi sekitar 278.000 warga di wilayah selatan sebagai respons terhadap ancaman Topan Wipha yang diperkirakan akan mendarat dalam waktu dekat. Badai ini telah mengakibatkan pembatalan sejumlah penerbangan, penutupan sekolah, serta penghentian layanan kereta api di sejumlah daerah terdampak.

Badan Meteorologi Tiongkok pada Minggu (20/07/2025) mengeluarkan peringatan oranye, yakni level tertinggi kedua dalam sistem peringatan empat tingkat di negara tersebut. Topan Wipha diperkirakan mendarat di Provinsi Guangdong pada sore atau malam hari.

Sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat, pusat topan dilaporkan berada sekitar 190 kilometer tenggara Kota Zhuhai. Kecepatan angin mendekati pusat badai mencapai 118 kilometer per jam atau setara skala 12. Laporan stasiun televisi nasional, CCTV, menyebutkan bahwa intensitas badai kemungkinan meningkat menjadi skala besar hingga sangat besar saat menyentuh daratan.

Pemerintah daerah mengambil langkah sigap dengan mengevakuasi lebih dari 12.000 warga pesisir dan 266.000 warga lainnya di wilayah daratan. Berbagai tindakan darurat dilakukan, termasuk penghentian produksi industri, penutupan tempat usaha dan fasilitas pendidikan, serta pembatalan penerbangan dalam jumlah besar.

Di wilayah administratif khusus Hong Kong, otoritas cuaca meningkatkan peringatan topan ke level 10, peringatan tertinggi yang berlaku secara lokal. Ini merupakan kali pertama peringatan maksimum tersebut diterbitkan sejak Topan Super Saola pada tahun 2023.

Badan Meteorologi Tiongkok juga memperkirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah terdampak, dengan curah hujan diperkirakan mencapai 250 hingga 320 milimeter.

Pihak Guangzhou Railway Group mengumumkan penangguhan sebagian besar rute kereta api yang dijadwalkan beroperasi pada 20–21 Juli. Salah satu jalur yang dihentikan sepenuhnya adalah rute Shenzhen–Zhongshan. Selain itu, Terminal Zhuhai Expressway di Jembatan Hong Kong–Zhuhai–Makau juga ditutup sejak dini hari untuk alasan keselamatan.

Kota-kota di sekitar wilayah ancaman seperti Zhuhai, Yangjiang, dan Shenzhen telah menghentikan berbagai kegiatan publik sejak pagi hari. Di Shenzhen, seluruh taman umum resmi ditutup sejak pukul 18.00, Sabtu (19/07/2025), dan sejumlah tempat penampungan darurat telah dibuka untuk mengantisipasi dampak badai.

Sementara itu, laporan dari Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional Vietnam menyebutkan bahwa Topan Wipha pada pukul 13.00 waktu setempat berada di Laut Timur bagian utara, sekitar 630 kilometer sebelah timur Quang Ninh–Hai Phong. Topan tersebut bergerak ke arah barat dengan kecepatan 20 hingga 25 kilometer per jam.

Angin terkuat di sekitar pusat badai tercatat pada level 12 dengan hembusan mencapai level 15, meningkat dari pagi hari. Topan diperkirakan terus melaju melewati Semenanjung Leizhou dan memasuki Teluk Tonkin pada 21 Juli siang dengan kekuatan menurun ke level 11–12. Pada 22 Juli, badai diperkirakan mencapai pesisir Quang Ninh–Thanh Hoa, sebelum melemah menjadi depresi tropis saat masuk ke wilayah Laos Hulu pada 23 Juli siang.

Pemerintah Tiongkok dan Vietnam terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir bandang, angin kencang, dan tanah longsor, khususnya di daerah-daerah rawan bencana.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com