Warga yang bermukim di kawasan perbukitan Jalan Biawan, Gang II B RT 16, Kelurahan Sidomulyo, merasa waswas terhadap ancaman longsor saat hujan.
Rumah warga yang berada di bukit, dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa terbawa longsor.
Pengaman rumah warga dengan tebing yang tingginya sekitar 20 meter hanyalah jalan setapak selebar setengah meter. Jika sewaktu-waktu terjadi longsor dan jalan ikut amblas, maka bukan tak mungkin rumah warga juga akan ikut jatuh ke bawah tebing. Salah satu rumah warga di atas bukit ialah milik Murni (50).
“Bangunan SD itu dulu cuma kayu. Waktu hendak direnovasi, kepala sekolahnya datang dan mengatakan sama saya secara lisan kalau batu gunung yang ada di lereng bukit hendak diambil,” tutur Murni.
Khawatir rumahnya terkena dampak longsor, Murni mengaku sudah berupaya meminta solusi kepada kepala sekolah SDN 022. Namun sampai saat ini tak kunjung ada solusi, sehingga Murni dihantui kekhawatiran.
“Ini sudah ketiga kalinya longsor. Terakhir saat hujan deras Selasa (27/5) lalu. Saya sudah laporkan ke ketua RT kemarin (Kamis (29/5) lalu, Red),” ucapnya.
Sementara itu Ketua RT 16 Mulyadi yang dikonfirmasi Sapos di rumahnya menyatakan akan melaporkan dan meminta solusi dari Lurah Sidomulyo Aliyas, untuk menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.
“Saya juga akan menemui kepala sekolah SDN 022, untuk menanyakan mengenai upayanya mengantisipasi longsor yang juga dekat dengan sekolah. Saya harap semua pihak mau mengerti, karena saya sudah lihat langsung kondisinya dan memang sangat membahayakan warga,” terangnya.
Terpisah Lurah Sidomulyo Aliyas yang coba dikonfirmasi Sapos terkait persoalan yang dikeluhkan warganya, melalui telepon selular belum bisa dihubungi. Pesan singkat yang dikirimkan pun tak kunjung dijawab. [] RedFj/SP