PAD Balikpapan Diproyeksi Tembus Rp2,28 Triliun pada 2030

BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan optimistis terhadap tren positif Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam lima tahun ke depan. Proyeksi pertumbuhan PAD tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, saat menyampaikan nota penjelasan wali kota dalam rapat paripurna DPRD Kota Balikpapan, Kamis (24/07/2025), yang digelar di Gedung Klandasan.

Muhaimin mengungkapkan bahwa peningkatan PAD sudah dimasukkan dalam dokumen Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029.

“Secara bertahap PAD kita diperkirakan akan meningkat dari Rp1,3 triliun di tahun 2025 menjadi Rp2,28 triliun pada tahun 2030,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa perhitungan tersebut dilakukan berdasarkan kajian dari Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD), dengan menyesuaikan data dan tren dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terkini. Menurutnya, lonjakan PAD dirancang bertahap dan realistis, dengan estimasi mencapai Rp1,5 triliun pada tahun 2026 hingga menembus angka Rp2,28 triliun di tahun 2030.

Muhaimin menyebut bahwa sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) akan menjadi salah satu sumber yang mengalami pertumbuhan signifikan. Banyaknya pengembang yang melakukan perubahan tipe bangunan perumahan tanpa penyesuaian nilai pajak menjadi perhatian utama dalam evaluasi PAD.

“PBB-nya masih berdasarkan kondisi awal. Padahal secara logika, bangunan bertingkat dan lebih luas tentu memiliki nilai pajak yang lebih tinggi,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pertumbuhan penduduk dan munculnya kawasan hunian baru turut menjadi faktor pendorong. Tanah-tanah yang sebelumnya kosong kini telah menjadi kawasan pemukiman, sehingga nilai PBB otomatis berubah sesuai dengan fungsi baru lahan tersebut.

Selain dari PBB, Muhaimin menjelaskan bahwa pajak restoran, pajak hotel, serta investasi yang dipantau oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) juga menjadi pilar utama dalam menopang PAD. Ia juga menekankan pentingnya sektor pariwisata dalam kontribusi pendapatan daerah.

“Contohnya waktu kita jadi tuan rumah HUT Dekranas. Hotel penuh, UMKM ramai pembeli, rental kendaraan dan kuliner juga ikut tumbuh. Sirkulasi uangnya luar biasa,” jelasnya.

Muhaimin pun mendorong agar Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memperbanyak kegiatan besar yang dapat meningkatkan mobilitas ekonomi masyarakat dan daya beli pengunjung.

“Kalau makin banyak orang datang dan belanja di Balikpapan, otomatis PAD juga akan meningkat. Ini yang harus kita dorong bersama,” pungkasnya. []

Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: M. Reza Danuarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com