NUNUKAN – Sebuah insiden kecelakaan laut terjadi di perairan depan dermaga Aji Putri, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Senin (28/07/2025) sekitar pukul 14.20 WITA. Peristiwa tragis itu melibatkan dua unit speedboat yang saling bertabrakan hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia dan seorang penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan tersebut melibatkan speedboat Borneo bermesin 200 PK ganda yang memuat kargo dari Pelabuhan Laut Bebas Liem Hie Djung dengan tujuan Sei Nyamuk, Sebatik, serta sebuah speedboat kecil bermesin 40 PK yang mengangkut satu penumpang dari Pangkalan Tradisional Aji Putri menuju Bambangan, Sebatik.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, menjelaskan bahwa speedboat kecil itu berangkat sekitar pukul 14.05 WITA. “Speedboat 40 PK bertolak dari Aji Putri menuju Bambangan membawa satu penumpang perempuan, Siti Nurharisa,” ujarnya.
Lima menit berselang, speedboat Borneo berangkat dari pelabuhan PLBL Liem Hie Djung dengan membawa kargo JNE menuju Sebatik. Sekitar pukul 14.15 WITA, kedua kapal bertabrakan hebat di koordinat 04°14’22″U – 117°66’980″T, tidak jauh dari Aji Putri.
Salah satu anak buah kapal speedboat Borneo, Roi Wilson, menuturkan bahwa kapal mereka berada di jalur yang benar ketika tiba-tiba speedboat kecil melintas dan memotong haluan. Benturan keras tidak dapat dihindari, menyebabkan kapal kecil itu terbelah dua di bagian tengah lambungnya.
Tim evakuasi segera dikerahkan ke lokasi. Sekitar pukul 14.30 WITA, motoris speedboat Borneo dievakuasi ke Puskesmas Kota Nunukan. Sementara penumpang perempuan dari speedboat kecil, Siti Nurharisa, dilarikan ke RSUD Kabupaten Nunukan dalam keadaan luka-luka.
Beberapa saat kemudian, motoris speedboat 40 PK, Rexsi Joseph Kabelen, dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas. Evakuasi terhadap bangkai speedboat berhasil dilakukan pada pukul 15.00 WITA.
Motoris speedboat Borneo, M. Sabir, diketahui berasal dari Sebatik, lahir pada 22 Agustus 1997. Ia membawa dua ABK, Aslan dan Roi Wilson, keduanya juga berasal dari Sebatik. Sementara korban meninggal, Rexsi Joseph Kabelen, merupakan warga Sebatik Barat yang lahir di Sandakan, Malaysia. Korban luka, Siti Nurharisa, merupakan warga Liang Bunyu, Sebatik.
Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kecelakaan serta memastikan keselamatan pelayaran di perairan Nunukan.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan