NUNUKAN – Suasana penuh keceriaan mewarnai peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang digelar di Kabupaten Nunukan, daerah terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Sejak pagi, ratusan anak dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) memadati lokasi acara dengan mengenakan kostum berwarna-warni yang mencerminkan semangat kebhinekaan dan kreativitas.
Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi yang memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, pendidik, serta orang tua dalam memberikan perhatian terbaik bagi tumbuh kembang anak. Di sela acara, anak-anak turut menampilkan bakat mereka dalam seni dan budaya melalui pertunjukan yang digelar di ruang terbuka.
“Hari ini kita memperingati Hari Anak Nasional 2025 dengan tema: ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045’. Tema ini merupakan ajakan bagi kita semua untuk memberikan perhatian, pendidikan, dan perlindungan yang sungguh-sungguh terhadap anak-anak,” ujar Bupati Nunukan, Irwan, dalam sambutannya pada Rabu (30/7/2025).
Ia menekankan bahwa masa depan bangsa ditentukan oleh kualitas generasi muda yang tumbuh dalam lingkungan sehat, aman, dan penuh kasih sayang. Menurut Irwan, ketika anak-anak memperoleh pendidikan yang layak dan kebebasan untuk berekspresi, maka dalam dua dekade mendatang mereka akan menjadi generasi unggul yang membawa kemajuan bagi bangsa.
“Anak-anak adalah investasi masa depan. Jika mereka mendapatkan pendidikan yang baik, bebas belajar, serta kasih sayang yang cukup, maka 15–20 tahun ke depan, mereka akan menjadi generasi unggulan yang kita harapkan,” tambahnya.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Irwan juga menyoroti potensi ancaman terhadap anak-anak seperti dampak negatif media sosial, kecanduan gawai, hingga kekerasan dan eksploitasi. Ia mengajak para orang tua dan guru untuk berperan aktif menjaga dan mendampingi anak-anak agar tetap tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan aman.
Selain itu, isu stunting turut diangkat dalam momen peringatan HAN tahun ini. Irwan menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Nunukan masih berada di kisaran 11 hingga 12 persen. Ia menegaskan bahwa masalah ini bukan sekadar menyangkut postur tubuh, tetapi juga mempengaruhi perkembangan otak dan kesehatan anak secara menyeluruh.
“Stunting bukan hanya soal tinggi badan, tetapi juga menyangkut perkembangan otak dan kesehatan secara menyeluruh. Jika tidak ditangani dengan serius, anak-anak yang mengalami stunting bisa menjadi generasi yang lemah secara fisik, mental, dan intelektual,” jelas Irwan.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk memperhatikan gizi anak sejak dini agar tumbuh kembang mereka tidak terganggu. Peringatan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa meskipun berada di wilayah perbatasan, perhatian terhadap anak-anak di Nunukan tetap menjadi bagian penting dalam membangun masa depan Indonesia yang tangguh dan berdaya saing.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan