THIMPHU – Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida kembali mencuri perhatian publik internasional, bukan hanya karena kemewahan yang mengelilingi kehidupan mereka, tetapi juga karena kemampuan mereka dalam menerbangkan pesawat secara langsung. Hal ini terlihat saat keduanya menerbangkan sendiri pesawat Boeing 737-800 milik Kerajaan Thailand ke Bandara Internasional Paro, Bhutan, pada April lalu.
Kedatangan pasangan kerajaan Thailand itu dikonfirmasi melalui unggahan di laman resmi Facebook Ratu Pema dari Bhutan. Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa Raja Vajiralongkorn bertindak sebagai pilot utama dan Ratu Suthida sebagai co-pilot. Mereka disambut langsung oleh Raja Bhutan Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dan Ratu Jetsun Pema di bandara yang dikenal sebagai salah satu yang tersulit untuk pendaratan karena terletak di wilayah pegunungan Himalaya.
“Pasangan kerajaan itu, yang merupakan pilot yang sangat terlatih, mengendalikan pesawat mereka sendiri, sebuah Boeing 737, untuk mendarat di Bandara Internasional Paro. Raja Bhutan dan Ratu menyambut Yang Mulia Raja dan Ratu Thailand di Bandara Paro,” bunyi unggahan tersebut, dikutip Senin (04/08/2025).
Setibanya di bandara, Raja dan Ratu Thailand mengenakan seragam penerbangan, sebelum menggantinya dengan pakaian adat Thailand menjelang upacara penyambutan. Kunjungan ini dilakukan atas undangan resmi Raja Bhutan sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral antara Kerajaan Thailand dan Kerajaan Bhutan.
“Untuk memperkuat hubungan yang baik dan hangat antara Kerajaan Thailand dan Kerajaan Bhutan,” demikian pernyataan yang dirilis oleh Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand.
Raja Maha Vajiralongkorn, yang juga dikenal sebagai Raja Rama X, memiliki latar belakang militer yang kuat. Ia adalah pilot jet tempur bersertifikat dan telah memiliki pengalaman menerbangkan pesawat tempur F-5 serta pesawat Boeing 737 dalam berbagai misi dan kegiatan resmi. Ratu Suthida, sebelum menjadi anggota keluarga kerajaan, merupakan pramugari Thai Airways dan telah mendampingi Raja sebagai co-pilot dalam beberapa penerbangan sebelumnya.
Sesaat setelah pendaratan, rombongan kerajaan Thailand dan Bhutan melanjutkan perjalanan ke Tashichhoedzong di Thimphu. Di sana, Raja Jigme Khesar memimpin upacara penyambutan resmi di halaman istana. Agenda kunjungan tersebut kemudian dilanjutkan dengan pertemuan pribadi antara kedua kepala negara di Aula Takhta Tashichhoedzong.
Kunjungan tersebut menjadi simbol eratnya hubungan diplomatik kedua negara, sekaligus menampilkan sisi lain dari pasangan kerajaan Thailand yang jarang diketahui publik, yakni kompetensi mereka dalam dunia penerbangan.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan