KAPUAS HULU – Hujan deras yang mengguyur wilayah perbatasan pada awal pekan ini menyebabkan luapan sungai Empanang hingga mengakibatkan banjir di Desa Laja Sandang, Kecamatan Empanang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Meski banjir hanya berlangsung beberapa jam, sebanyak 20 rumah warga di Dusun Seridan sempat terdampak dan terendam air.
Kepala Desa Laja Sandang, Valentinus Jali, menyampaikan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Senin pagi (04/08/2025), dan air mulai merendam permukiman warga sekitar pukul 06.00 WIB. Menurutnya, banjir terjadi secara tiba-tiba dengan arus yang cukup deras, sehingga menyerupai karakteristik banjir bandang. “Banjir pukul 06.00 pagi, surut sekitar pukul 13.00 WIB, jadi seperti banjir bandang gitu,” kata Valentinus Jali kepada Insidepontianak.com di Putussibau, Selasa (05/08/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa kejadian serupa pernah dialami warga pada tahun 2023 lalu. Ketika itu, banjir juga dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan Sungai Empanang meluap. Meskipun banjir cepat surut, warga tetap mengalami kerugian karena rumah-rumah mereka sempat tergenang.
Saat ini, kondisi di Desa Laja Sandang telah berangsur pulih. Aktivitas masyarakat kembali berjalan seperti biasa, meskipun sejumlah warga di Dusun Seridan masih disibukkan dengan pembersihan lumpur dan sisa-sisa banjir yang tertinggal di sekitar rumah.
Camat Empanang, Herman Goe, juga menilai peristiwa tersebut menyerupai banjir bandang. Ia memastikan bahwa situasi pada hari berikutnya telah kembali normal. “Kondisi hari ini sudah surut,” jelas Goe.
Kendati demikian, Herman tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Ia meminta warga untuk siaga terhadap kemungkinan banjir susulan dan menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama.
Wilayah Kecamatan Empanang memang dikenal sebagai salah satu daerah rawan banjir di Kapuas Hulu karena keberadaannya di dekat aliran sungai utama. Dengan kondisi geografis yang rentan, kewaspadaan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi perubahan cuaca yang tak menentu. Pemerintah setempat pun diharapkan dapat meningkatkan sistem peringatan dini serta memperkuat koordinasi dengan desa-desa yang rawan terdampak.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan