Demonstrasi Terbesar Pro-Palestina di London Berujung Penangkapan

LONDON – Aksi pro-Palestina terbesar di London sejak penerapan larangan demonstrasi oleh pemerintah Inggris berujung pada penangkapan massal. Kepolisian Metropolitan London mengamankan sedikitnya 365 orang pada Sabtu (09/08/2025), menjadikannya salah satu jumlah penangkapan terbesar dalam sejarah unjuk rasa di ibu kota Inggris.

Melansir AFP, sebagian besar demonstran ditangkap atas tuduhan mendukung organisasi terlarang. Selain itu, tujuh orang juga diamankan karena pelanggaran lain, termasuk penyerangan terhadap petugas. Meski demikian, kepolisian memastikan tidak ada korban luka serius dalam insiden tersebut.

Larangan unjuk rasa pro-Palestina diberlakukan pada awal Juli, tak lama setelah kelompok Palestine Action mengaku bertanggung jawab atas pencurian di pangkalan udara militer Inggris di selatan negara itu. Aksi tersebut menyebabkan kerusakan senilai £7 juta pada dua pesawat militer.

Menurut pemerintah, Palestine Action juga diduga terlibat dalam sejumlah serangan serius lainnya yang mengakibatkan kekerasan, cedera parah, dan kerusakan. Kelompok ini mengklaim aksi mereka sebagai bentuk protes atas dukungan militer tidak langsung Inggris terhadap Israel di tengah konflik Gaza.

Kebijakan pelarangan ini menuai kecaman dari PBB serta sejumlah LSM internasional, termasuk Amnesty International dan Greenpeace, yang menilai langkah tersebut sebagai penyalahgunaan hukum dan ancaman terhadap kebebasan berbicara.

Kelompok Defend Our Juries, yang mengorganisir protes pada Sabtu dan sejumlah demonstrasi sebelumnya, mengatakan penangkapan kali ini adalah yang terbanyak dalam sejarah unjuk rasa terkait isu tersebut.

Saat aparat mengamankan demonstran, massa justru memberikan tepuk tangan dan sorakan dukungan. “Biarkan mereka menangkap kita semua,” kata Richard Bull (42), seorang pengguna kursi roda. “Pemerintah ini sudah kelewatan. Saya tidak punya alasan untuk merasa malu.”

Kepolisian menyebut ratusan orang yang diamankan ditahan sementara untuk pemeriksaan dan verifikasi. Mereka kemungkinan akan dibebaskan atau dipindahkan ke tahanan lain.

Sacha Deshmukh, Direktur Eksekutif Amnesty International UK, telah mengirim surat kepada Kepala Polisi Met, Mark Rowley, mendesak agar penegakan hukum terhadap pendukung Palestine Action dilakukan dengan kehati-hatian. Amnesty menilai penangkapan ini melanggar hukum hak asasi manusia internasional. [] Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com