SAMARINDA – Kebijakan efisiensi anggaran yang sedang diberlakukan secara nasional oleh pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tidak menyurutkan langkah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk terus menjalankan agenda-agenda strategisnya. Dispora Kaltim memastikan bahwa program-program prioritas, terutama yang menyangkut pembinaan atlet dan penyelenggaraan ajang olahraga penting, tetap menjadi fokus utama meskipun ruang gerak anggaran semakin terbatas.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma (AHK), menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan penyesuaian pada kegiatan yang dinilai tidak krusial demi mengakomodasi kebijakan efisiensi. Penyesuaian ini dilakukan dengan cara mengurangi pos belanja yang tidak berdampak langsung terhadap pembinaan maupun prestasi olahraga.
“Yang terkena efisiensi itu kegiatan yang tidak terlalu penting, seperti perjalanan dinas atau rapat-rapat di luar kantor,” ujarnya, Rabu (14/05/2025), usai mengikuti kegiatan di Kantor Gubernur Kaltim.
Menurut AHK, strategi ini memastikan bahwa sumber daya yang ada benar-benar diarahkan untuk mendukung jalannya program inti. Ia mencontohkan, pembinaan atlet muda melalui akademi tetap berjalan sebagaimana rencana, begitu pula keikutsertaan Kaltim dalam berbagai ajang olahraga strategis seperti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), hingga Turnamen Piala Gubernur. “Itu semua program inti kami. Jadi tetap jalan,” tegasnya.
Tidak hanya menjaga kelancaran program pembinaan, Dispora Kaltim juga mengoptimalkan pemanfaatan aset yang berada di bawah pengelolaannya. AHK menyebutkan bahwa sejak pengelolaan Hotel Atlet dialihkan kepada Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya (MBS), pihaknya lebih memfokuskan pengelolaan fasilitas olahraga lain, seperti gedung serbaguna dan aula di kawasan GOR Kadrie Oening, yang disewakan untuk menambah kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sekarang kami hanya kelola area GOR untuk sewa gedung dan aula, karena Hotel Atlet bukan kewenangan kami lagi,” jelasnya.
Kebijakan efisiensi ini, menurut AHK, harus dipandang sebagai langkah positif untuk memperbaiki tata kelola keuangan daerah. Dengan menghilangkan kegiatan yang tidak mendesak, anggaran dapat digunakan secara lebih efektif dan terukur. Ia optimistis bahwa selama fokus pada program prioritas terjaga, prestasi olahraga Kaltim tidak akan terpengaruh, bahkan berpotensi meningkat berkat pengelolaan sumber daya yang lebih tepat sasaran.
Upaya ini juga sejalan dengan misi besar Pemerintah Provinsi Kaltim untuk memajukan olahraga sebagai salah satu sektor pembentuk karakter generasi muda sekaligus sumber kebanggaan daerah. Melalui kombinasi efisiensi anggaran dan fokus pada pembinaan, Dispora berharap dapat mempertahankan tradisi prestasi sekaligus mendorong lahirnya atlet-atlet unggulan baru di masa depan. []
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan