SAMPIT – Misteri kematian seorang siswi kelas 2 SMA berinisial EA di Desa Tumbang Manjul, Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, masih menyisakan pertanyaan bagi keluarga besar. Remaja berusia 16 tahun yang dikenal aktif di paskibraka itu ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Sabtu (09/08/2025), dengan posisi tergantung.
Meskipun hasil autopsi awal yang dilakukan Jumat (15/8/2025) tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, pihak keluarga menolak untuk begitu saja menerima dugaan bahwa EA mengakhiri hidupnya sendiri.
Kakek korban, KS, menegaskan bahwa cucunya bukanlah pribadi yang mudah putus asa. “Perlu saya sampaikan, almarhumah ini anak yang penurut, sopan terhadap orang tua, juga punya banyak bakat,” katanya, Sabtu (16/08/2025).
Menurut KS, EA dikenal berprestasi baik di bidang akademik maupun nonakademik. Selain aktif di paskibraka, ia juga gemar bernyanyi. Bahkan dalam waktu dekat, EA dijadwalkan mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat kabupaten dan provinsi. “Seandainya ia masih ada, ia akan ikut lomba O2SN,” ucapnya lirih.
Keluarga menilai ada sejumlah hal yang tidak sesuai dengan ciri-ciri umum kasus bunuh diri. “Waktu ditemukan, tali hanya terikat di dagu, lutut juga masih menyentuh lantai. Biasanya kalau orang meninggal karena gantung diri, ada tanda-tanda lain seperti lidah menjulur, tergigit, juga ada bekas buang air. Tapi ini tidak ada,” ungkap KS.
Karena itu, keluarga meminta aparat kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh agar penyebab kematian EA dapat dipastikan. “Kami minta pihak Kasat Reskrim Seruyan bersama Polsek Seruyan Hulu bekerja keras menyelidiki kasus ini sampai tuntas, agar ada titik terang bagi keluarga,” imbuhnya.
Kasus ini kini ditangani pihak kepolisian. Hasil autopsi lengkap dan penyidikan lebih lanjut masih dinantikan, sementara keluarga berharap ada kepastian hukum agar misteri kematian siswi berprestasi tersebut terungkap. [] Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan