KOTAWIRING TIMUR – Kebakaran lahan di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah, ternyata berdampak pada pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara, di antaranya di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Sehubungan dengan terjadi gangguan di tower 121 km 50 Palangka Raya-Kasongan, pohon roboh akibat kebakaran lahan mengenai jaringan transmisi sehingga pasokan listrik ke Sampit terhenti,” kata Manajer PT PLN Ranting Sampit, Ginter Theo Limin di Sampit, Pada Hari Senin (12/10).
Penjelasan itu disampaikan Ginter terkait pemadaman listrik yang terjadi beberapa kali sepanjang Minggu (11/10) kemarin. Pemadaman cukup terjadi beberapa kali pada malam hari sehingga sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
Kejadian seperti ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, pemadaman listrik dampak kebakaran lahan juga pernah terjadi akibat ada pohon tumbang mengenai jaringan listrik, maupun karena ada tiang listrik yang tumbang akibat pondasinya anjlok setelah lahan gambut di kawasan itu terbakar.
“Sambil menunggu perbaikan, saat ini pasokan listrik dari pembangkit yang ada di Sampit, kemampuan suplai hanya bisa melayani 1/3 dari kebutuhan seluruhnya, sehingga 2/3 pelanggan Kota Sampit mengalami pemadaman,” jelas Ginter.
Perbaikan tersebut diharapkan segera selesai sehingga pasokan listrik kembali lancar. PLN berharap pelanggan bisa memaklumi karena kondisi ini terjadi di luar dugaan dan pemadaman memang terpaksa dilakukan.
Saufi, warga Sampit berharap PLN Ranting Sampit melakukan antisipasi agar pemadaman tidak terlalu lama. Pemadaman listrik diakui sangat mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya kegiatan ekonomi sehari-hari.
“Kita di Sampit kan ada mesin (PLTD) di Baamang Hulu. Kalau pasokan listrik di jaringan Kalsel dan Kalteng terganggu, kan bisa pakai mesin pembangkit itu,” kata Saufi. [] ANT