Tarakan Masukkan Bahasa Tidung ke Kurikulum SD-SMP

TARAKAN – Dinas Pendidikan Kota Tarakan terus memperkuat program revitalisasi bahasa daerah dengan memasukkan muatan lokal bahasa Tidung ke dalam kurikulum sekolah. Program ini telah berjalan sejak 2024 dan kini diterapkan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Dinas Pendidikan Tarakan, Tamrin Toha, menyatakan bahwa pelajaran bahasa Tidung diberikan mulai kelas tiga SD hingga kelas sembilan SMP. Selain penguasaan bahasa, muatan lokal ini juga mencakup aspek budaya, tradisi, makanan, minuman, dan adat istiadat masyarakat Tidung.

“Awalnya tentu dari guru-guru yang memang penutur asli, khususnya yang berasal dari suku Tidung. Tapi ke depan tidak harus guru khusus, bisa juga guru lain sepanjang mereka menguasai,” ujarnya.

Tamrin menjelaskan, saat ini belum ada sarjana yang secara khusus berprofesi sebagai guru bahasa lokal. Oleh karena itu, pengajaran masih dilakukan oleh guru kelas di masing-masing sekolah. Meski demikian, materi tetap terarah sesuai kurikulum yang telah disusun.

Untuk mendukung pembelajaran, Dinas Pendidikan telah menyiapkan buku cerita rakyat Tidung sebagai bahan ajar. Sedikitnya 12 judul buku telah diterbitkan dan digunakan di sekolah-sekolah, menjadi bagian dari upaya memperkaya muatan lokal yang ada di Tarakan.

“Yang dibutuhkan sekarang ini adalah penyediaan buku agar bisa memenuhi kebutuhan di semua kelas. Ke depan juga akan kita perbaiki lagi tampilan dan kualitasnya,” jelas Tamrin.

Program ini muncul sebagai respons terhadap aspirasi masyarakat yang sudah lama diusulkan. Dukungan juga datang dari beberapa anggota DPRD Kota Tarakan, sehingga muatan lokal bahasa Tidung dapat diwujudkan di dunia pendidikan.

Tamrin menegaskan, penerapan bahasa Tidung bukan bertujuan menggantikan atau memengaruhi nilai mata pelajaran lain, melainkan untuk memperkuat identitas budaya. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelestarian bahasa Tidung sekaligus menjadi bagian dari pendidikan karakter bagi generasi muda Tarakan, sehingga mereka tetap memahami akar budaya sekaligus mampu bersaing dalam pendidikan formal.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com