BERAU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) memperkuat upaya pencegahan penyakit tidak menular, khususnya Diabetes Melitus (DM), dengan fokus pada kelompok usia produktif, termasuk remaja.
Kabid P2P Dinkes Berau, Garna Sudarsono, menyatakan peningkatan kasus penyakit tidak menular di kalangan remaja menjadi perhatian serius. “Penyakit ini kan sekarang itu banyak juga remaja yang terindikasi, makanya kami sosialisasikan ini dalam rangka mencegah. Jangan sampai nanti ketika mereka sudah usia dewasa mereka terkena DM,” ujarnya, belum lama ini.
Menurut Garna, intervensi sejak dini menjadi langkah penting untuk menekan risiko DM di masa depan. Dinkes Berau pun mulai menyasar siswa-siswi tingkat sekolah menengah sebagai bagian dari edukasi kesehatan masyarakat. “Jadi mulai sekarang kita upayakan mereka sudah mulai mencegah hal-hal yang nanti bisa menyebabkan mereka dewasa kena Diabetes Melitus,” tegasnya.
Upaya sosialisasi telah dilakukan di sejumlah SMA di Berau. Baru-baru ini, kegiatan diikuti 100 pelajar perwakilan dari 10 SMA. Sementara untuk wilayah kampung, Dinkes bekerja sama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat untuk melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah di masing-masing wilayah kerja. Program ini menyasar usia produktif, mulai dari 15 tahun ke atas, bahkan direncanakan bisa dimulai sejak tingkat SMP.
Meski begitu, Garna mengakui pelaksanaan screening kesehatan untuk usia produktif belum berjalan maksimal di seluruh Puskesmas, baik di perkotaan maupun di kampung. “Cuma sampai sekarang, untuk screening-nya usia produktif memang itu belum maksimal. Semua Puskesmas. Tapi bukan hanya di kampung saja. Memang seluruhnya itu belum maksimal,” ujarnya. Screening dianggap penting sebagai deteksi dini untuk mengetahui risiko atau kondisi awal penyakit tertentu, termasuk diabetes.
Program ini dilakukan melalui berbagai metode, antara lain kunjungan langsung ke sekolah, kantor, serta melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), yang menjadi wadah pemeriksaan kesehatan masyarakat. Garna menekankan bahwa pemerintah tengah mendorong pemanfaatan Posbindu sebagai media edukasi dan screening kesehatan.
Dengan semakin masifnya edukasi dan akses layanan kesehatan sejak dini, Garna berharap kasus penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus dapat ditekan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan yang efektif.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan