Jalan Rawan Banjarbaru–Batulicin Mulai Diperbaiki Tahun Ini

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memastikan penanganan ruas jalan alternatif Banjarbaru–Batulicin mulai dikerjakan tahun ini. Fokus utama perbaikan diarahkan pada titik-titik rawan kecelakaan, khususnya di wilayah Bunglai, Gunung Papua, dan Kelok 12 yang selama ini dikenal memiliki tingkat kerawanan tinggi.

Plt Kepala Dinas PUPR Kalsel, M Yasin Toyib, menyampaikan kajian teknis terbaru sudah dilakukan untuk memastikan desain jalan yang lebih aman. “Rancangan desain trase jalan sudah dilakukan. Tinggal pekerjaannya yang akan dilakukan tahun ini,” ujarnya, Selasa (26/08/2025).

Menurut Yasin, hasil evaluasi menunjukkan beberapa segmen jalan memiliki kelandaian ekstrem serta tikungan tajam yang dapat membahayakan pengguna jalan. “Kelandaian maupun tikungan di tiga titik jalan itu harus dilakukan perbaikan. Kondisinya memang kurang aman,” tambahnya.

Catatan kecelakaan di ruas ini memang cukup tinggi. Salah satu insiden yang sempat menyita perhatian terjadi Minggu (17/08/2025), ketika sebuah mobil yang dikendarai Amalia terguling di Bunglai dan hampir masuk jurang setelah terpental beberapa meter dari badan jalan. Data DPKP Kabupaten Banjar menunjukkan sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2025, sedikitnya sembilan kecelakaan terjadi di jalur ini, mayoritas melibatkan kendaraan roda empat.

Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Fitri Hernadi, menuturkan pihaknya akan menambah fasilitas keselamatan lalu lintas. “Nanti berbarengan dengan penanganan yang dilaksanakan. Termasuk pengurusan sejumlah perizinan terkait jalan yang masuk kawasan hutan di sana,” ucap Fitri. Penambahan rambu dan lampu penerangan jalan disebut menjadi langkah awal untuk menekan angka kecelakaan.

Sementara itu, upaya DPRD Kalsel juga ikut mendorong percepatan. Komisi III sebelumnya menemui Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR pada Maret lalu untuk meminta dukungan pendanaan dari APBN. Wakil Ketua DPRD Kalsel, Kartoyo, mengungkapkan kabar positif sudah diterima. “Penanganan ruas jalan yang rawan di Jalan Batulicin–Banjarbaru sudah ada kejelasan. Pertengahan September 2025, insya Allah dokumen perencanaannya selesai. Sehingga tahun 2026, bisa mulai dikerjakan,” katanya.

Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar, menegaskan skema pembiayaan akan dilakukan bersama-sama. Pemerintah pusat menanggung sebagian besar anggaran, sementara pemerintah daerah mengalokasikan dana untuk desain dan sebagian konstruksi. Total kebutuhan diperkirakan mencapai Rp400 miliar.

Dengan kolaborasi ini, pemerintah optimistis jalur vital Banjarbaru–Batulicin bisa lebih aman, sehingga risiko kecelakaan lalu lintas dapat ditekan sekaligus mendukung kelancaran arus transportasi di Kalimantan Selatan.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com