SAMARINDA – Jajaran Polresta Samarinda melaksanakan shalat ghaib untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan taktis Brimob saat unjuk rasa, Kamis (28/8/2025).
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar mengatakan, shalat ghaib yang digelar di Masjid Nurul Iman Polresta Samarinda, Jumat siang, merupakan bentuk belasungkawa dan kepedulian institusi kepolisian atas musibah yang menimpa warga. “Shalat ghaib ini menjadi bentuk belasungkawa institusi kepolisian atas musibah yang terjadi,” ujarnya.
Almarhum sebelumnya telah dimakamkan keluarga pada Jumat pagi sekitar pukul 10.30 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta. Hendri Umar hadir langsung dalam pelaksanaan shalat ghaib yang dirangkai setelah shalat Jumat berjamaah, didampingi Wakapolresta, para pejabat utama, serta seluruh personel kepolisian yang bertugas. Kehadiran pimpinan menunjukkan keseriusan dan simpati mendalam dari institusi terhadap insiden yang menelan korban jiwa tersebut. “Kami keluarga besar Polresta Samarinda turut berbelasungkawa atas wafatnya almarhum Affan Kurniawan. Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” kata Hendri Umar.
Suasana shalat berlangsung khidmat. Seluruh jamaah memanjatkan doa untuk almarhum dan juga mendoakan keselamatan masyarakat serta terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam suasana damai. Kegiatan ini menjadi wujud nyata empati dan kepedulian Polresta Samarinda terhadap warga yang menjadi korban insiden unjuk rasa.
Hendri Umar menekankan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh personel kepolisian akan pentingnya menjaga keselamatan bersama serta mempererat hubungan baik dengan masyarakat. “Shalat ghaib ini bukan sekadar ritual, tetapi juga momentum refleksi bagi kami dalam menjalankan tugas pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Kapolresta berharap kegiatan doa bersama dapat menumbuhkan kesadaran seluruh anggota kepolisian agar lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas, terutama saat menghadapi massa dalam kegiatan demonstrasi atau unjuk rasa, sehingga kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang.
Kegiatan shalat ghaib ini mendapat sambutan positif dari seluruh personel dan menjadi simbol solidaritas institusi kepolisian terhadap korban serta keluarga yang ditinggalkan, sekaligus memperkuat komitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Samarinda. []
Redaksi10
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan