BALIKPAPAN – Penjualan rumah tipe menengah kini menjadi primadona di Balikpapan. Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI), jika sebelumnya rumah tipe kecil lebih banyak diminati, pada triwulan II-2025 penjualan justru bergeser ke rumah tipe menengah.
Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, menyebut pergeseran ini terjadi karena sejumlah cluster baru mulai dipasarkan sepanjang periode laporan. “Masyarakat menunjukkan minat yang tinggi pada tipe menengah. Meski pertumbuhan harganya melambat, penjualan tipe ini paling menonjol pada triwulan II-2025,” ujarnya, Jumat (29/08/2025).
Menurut Robi, pergeseran preferensi pembeli ini menunjukkan perubahan pola permintaan pasar yang sebelumnya didominasi oleh rumah tipe kecil. Faktor lokasi strategis, fasilitas yang lebih lengkap, dan desain modern menjadi daya tarik utama rumah tipe menengah. Kondisi ini sekaligus memberikan peluang bagi pengembang untuk menyesuaikan strategi pemasaran dan penawaran produk.
Dari sisi pembiayaan, mayoritas masyarakat masih mengandalkan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). “Sebanyak 89% penjualan rumah di Balikpapan dibiayai lewat KPR, meningkat dari 84% di triwulan sebelumnya. Sementara sisanya melalui cash bertahap 8% dan cash keras 3%,” jelas Robi. Hal ini menunjukkan bahwa KPR tetap menjadi instrumen utama bagi masyarakat untuk memiliki rumah, terutama di segmen menengah.
Meski rumah tipe menengah menunjukkan tren positif, rumah tipe besar justru mengalami tekanan penjualan. Robi menjelaskan, “Harga tipe besar naik 2,07% (yoy), tapi penjualannya turun 25% dibanding triwulan sebelumnya, menandakan melemahnya permintaan di segmen ini.” Penurunan ini menunjukkan bahwa meski harga naik, minat beli konsumen untuk rumah mewah tidak sekuat segmen menengah, sehingga pengembang perlu mempertimbangkan strategi promosi atau insentif tambahan.
Robi menegaskan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) untuk mendukung pertumbuhan sektor real estate. “Real estate dan perumahan rakyat adalah sektor prioritas karena kontribusinya besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” pungkasnya.
Kondisi pasar saat ini memperlihatkan dinamika yang sehat, di mana segmen rumah menengah menjadi penggerak utama penjualan, sementara segmen rumah besar perlu strategi baru untuk meningkatkan daya tarik konsumen. BI menekankan pentingnya stabilitas harga dan akses pembiayaan yang memadai agar pasar properti Balikpapan dapat tumbuh berkelanjutan, mendukung sektor konstruksi, dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan