Dukung Israel, Penyanyi Prancis Enrico Macias Dicekal Tampil di Turki

JAKARTA – Otoritas Turki resmi melarang penyanyi asal Prancis, Enrico Macias, untuk menggelar konser yang sedianya berlangsung di Istanbul pada Jumat (5/9). Keputusan ini muncul setelah gelombang protes publik terhadap musisi berusia 86 tahun itu yang dikenal kerap menyuarakan dukungan terhadap Israel.

Dalam pernyataan resminya, Pemerintah Provinsi Istanbul menyebut larangan itu diberlakukan guna mencegah potensi kericuhan dan demonstrasi di sekitar lokasi konser. “Keputusan ini diambil untuk mencegah potensi demonstrasi terkait genosida oleh negara teroris Israel di Gaza dan para pendukungnya,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Menanggapi pembatalan tersebut, Macias menyampaikan kekecewaannya. Kepada AFP, ia mengaku tidak menyangka pemerintah Turki akan melarang penampilannya setelah puluhan tahun menjadikan negara itu sebagai tujuan konser. “Saya sangat terkejut dan sedih tidak bisa bertemu dengan penggemar saya, dengan siapa saya selalu berbagi nilai perdamaian dan persaudaraan,” ujarnya.

Macias lahir di Aljazair dari keluarga Yahudi dan sejak 1961 menetap di Prancis. Namanya dikenal luas karena mempopulerkan musik Arab-Andalusia, serta telah tampil di berbagai panggung internasional. Selama enam dekade, Turki menjadi salah satu negara yang rutin masuk dalam tur konsernya.

Namun, sikap politiknya terhadap Israel memicu kontroversi. Macias beberapa kali secara terbuka menyatakan dukungan terhadap negeri tersebut, termasuk ketika membela serangan militer Israel ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Serangan yang awalnya diklaim sebagai balasan atas aksi Hamas itu berlanjut hingga kini, menyebabkan lebih dari 62 ribu warga Palestina tewas dan meninggalkan Gaza dalam kondisi hancur serta dilanda bencana kelaparan.

Dalam wawancara di YouTube pada Agustus lalu, Macias menegaskan pandangannya terhadap konflik tersebut. “Masalah saya adalah saya tidak tahan dengan kekerasan para teroris,” kata Macias. “Dan jika ada kekerasan di pihak Israel, itu karena Hamas,” tambahnya. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak bermusuhan dengan rakyat Palestina.

Meski demikian, bagi sebagian besar masyarakat Turki yang lantang mengecam agresi Israel, pernyataan Macias dianggap tidak pantas. Larangan konsernya pun dipandang sebagai bentuk sikap politik pemerintah setempat sekaligus respons terhadap aspirasi publik yang menolak musisi pro-Israel tampil di tanah mereka. []

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com