KUTAI TIMUR – Upaya pencarian terhadap lima pemancing yang hilang akibat perahu feri motor karam di Perairan GM, Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, masih terus dilakukan hingga Kamis (04/09/2025). Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya memperhatikan aspek keselamatan saat beraktivitas di laut.
Kapolsek Sangkulirang, IPTU Erik Bastian, menjelaskan bahwa perahu mengalami kebocoran setelah kemasukan air lantaran melebihi kapasitas muatan. “Dua orang berhasil ditemukan dengan selamat, atas nama Ridwan dan Rohman. Lima orang lainnya atas nama Setiawan Palimar, Asad Nawawi, Ipan, Putra dan satu orang belum diketahui identitasnya, masih dalam proses pencarian,” ungkapnya.
Sejak insiden tersebut, Polsek Sangkulirang bersama tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kutai Timur serta warga setempat bahu-membahu melakukan pencarian di lokasi kejadian. Tim SAR menerapkan metode pencarian khusus dengan menciptakan gelombang buatan di sekitar titik karam, yang mencakup radius hingga 1.500 meter. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses pencarian korban yang diduga masih berada di sekitar lokasi perahu tenggelam.
Kapolres Kutim, AKBP Fauzan Arianto, menegaskan bahwa semua sumber daya dikerahkan demi mempercepat pencarian. “Kami sudah memerintahkan Kapolsek Sangkulirang dan anggotanya untuk melakukan penyisiran menyeluruh bersama tim Basarnas. Mudah-mudahan semua korban segera ditemukan,” ujarnya.
Selain mengoptimalkan pencarian, pihak kepolisian juga mengingatkan masyarakat pesisir untuk lebih waspada dalam melakukan aktivitas di laut. Menurut AKBP Fauzan, faktor keselamatan sering kali diabaikan, padahal hal tersebut menjadi kunci agar kejadian serupa tidak terulang. “Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu memerhatikan kapasitas muatan dan menggunakan perlengkapan keselamatan saat beraktivitas di perairan,” tegasnya.
Insiden karamnya perahu di Sangkulirang menambah daftar panjang kasus kecelakaan laut di wilayah pesisir Kutai Timur. Peristiwa ini sekaligus menegaskan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada nelayan maupun pemancing terkait prosedur keselamatan, mulai dari penggunaan jaket pelampung hingga pemeriksaan kondisi perahu sebelum berlayar.
Pemerhati keselamatan transportasi air menilai, musibah di Kutim dapat menjadi pelajaran berharga bahwa kelalaian kecil bisa berakibat fatal. Ke depan, koordinasi lintas instansi bersama masyarakat diharapkan dapat memperkuat sistem mitigasi risiko agar aktivitas melaut dapat berjalan aman.
Hingga Kamis malam, pencarian masih terus dilakukan dengan harapan para korban segera ditemukan. Keluarga korban pun tampak menanti dengan penuh harap di sekitar posko pencarian, menunggu kabar baik dari tim gabungan yang bekerja tanpa lelah. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan