KUTAI BARAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Kutai Barat (Kubar) terus berupaya menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga bahan pokok. Melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Pemkab Kubar menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara rutin setiap Kamis hingga Desember 2025 mendatang.
Kegiatan yang digelar di sejumlah titik ini tidak hanya bertujuan menekan gejolak harga, tetapi juga memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman bagi masyarakat Bumi Tana Pirai Ngeriman.
Sub Koordinator Distribusi Pangan DKP Kubar, Eddi Gunawan, yang mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan Rion, menegaskan bahwa GPM merupakan bagian dari program nasional. “GPM ini merupakan bagian dari gerakan serentak nasional yang akan berlangsung hingga Desember 2025 mendatang,” ujarnya, Kamis (04/09/2025).
Ia menambahkan, Pemkab Kubar ingin memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses terhadap kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. “Itu merupakan bukti kepedulian Pemkab Kubar terhadap warganya,” kata Eddi.
Dalam gelaran GPM, sejumlah komoditas pangan tersedia dengan harga yang lebih murah dibandingkan pasaran. Beberapa di antaranya adalah beras SPHP dari Bulog, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, telur ayam, serta gula pasir. Semua barang disediakan dengan kualitas terjamin.
Sebagai contoh, beras SPHP dijual seharga Rp 56.500 per karung dengan berat 5 kilogram, sementara minyak goreng dilepas dengan harga Rp 19.000 per liter. Harga tersebut jauh lebih rendah dari rata-rata harga di pasaran. Kehadiran program ini diharapkan dapat menekan inflasi lokal serta membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Selain aspek harga, GPM juga menjadi sarana pemerintah daerah untuk mempererat hubungan dengan masyarakat. Warga bisa langsung berinteraksi dengan petugas dan menyampaikan keluhan terkait ketersediaan maupun harga kebutuhan pokok. Dengan begitu, Pemkab Kubar dapat memperoleh data riil di lapangan sebagai dasar evaluasi kebijakan pangan ke depan.
Pemerhati kebijakan publik menilai bahwa langkah ini sangat relevan di tengah kondisi ekonomi yang masih bergejolak. Kehadiran GPM memberi sinyal bahwa pemerintah daerah tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat secara langsung.
Program pangan murah ini pun dinilai dapat membantu menjaga stabilitas harga menjelang akhir tahun, ketika kebutuhan rumah tangga biasanya meningkat signifikan. Dengan pelaksanaan rutin hingga Desember, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir terhadap lonjakan harga pada musim perayaan hari besar keagamaan maupun libur panjang. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan