Angin Selatan Masih Berembus, Nelayan Diminta Lebih Hati-hati

BULUNGAN – Aktivitas masyarakat pesisir Kalimantan Utara kembali mendapat perhatian serius dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Lembaga ini mengingatkan agar warga yang beraktivitas di laut, khususnya nelayan dan pengguna transportasi laut, mewaspadai potensi gelombang tinggi yang dipicu oleh angin selatan.

Kepala Stasiun BMKG Tanjung Harapan, Abdul Haris Zulkarnaen, menjelaskan fenomena angin selatan masih berlangsung dan diperkirakan terjadi hingga awal Oktober 2025. Angin tersebut, menurutnya, berhembus dari wilayah Australia menuju Indonesia dan membawa udara kering yang menjadi ciri khas musim kemarau.

“Kalau di Kalimantan Utara, puncak aktivitas angin selatan biasanya mulai akhir Juni sampai September, bahkan bisa berlanjut sampai awal Oktober,” ujarnya dalam rilis resmi, Jumat (05/09/2025).

BMKG mencatat, pada periode 25–28 Agustus lalu, kecepatan angin mencapai 27 knot atau setara 50 km/jam, melampaui ambang batas ekstrem 25 knot. Kondisi ini membuat tinggi gelombang laut sempat mencapai 2 meter di beberapa wilayah perairan Kalimantan Utara.

“Kecepatan angin tertinggi yang kami catat mencapai 27 knot atau sekitar 50 km/jam. Itu sudah masuk kategori ekstrim, karena ambang batasnya 25 knot,” jelas Haris.

Dengan kondisi tersebut, BMKG mengimbau agar nelayan lebih berhati-hati saat melaut. Perubahan cuaca, meski terlihat sepele, bisa menimbulkan risiko besar bagi kapal kecil yang melintas.

Dalam keterangannya, BMKG juga merilis prakiraan cuaca untuk akhir pekan di Kalimantan Utara. Mayoritas wilayah, mulai dari Bulungan, Malinau, Nunukan, Tarakan, hingga Tana Tidung, berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat pada malam hari.

“Waspada potensi hujan sedang-lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada malam hari,” demikian peringatan BMKG Kaltara.

Khusus di Bulungan, hujan lebat diprediksi turun sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari. Namun pada pagi harinya, kondisi cuaca diprakirakan berawan di Tanjung Selor, Tanjung Palas, dan sekitarnya.

Sementara itu, di kawasan wisata seperti Pantai Tanah Kuning, Gunung Rego, dan Karai, cuaca relatif cerah berawan pada siang hari, meski hujan tetap berpotensi turun pada sore hingga malam.

Meski peringatan gelombang tinggi berlaku untuk periode panjang, BMKG memperkirakan kondisi akhir pekan ini cukup landai. Gelombang laut berada di kisaran 0,5 hingga 1 meter dengan arah angin Barat Laut–Timur Laut berkecepatan 2–15 knot. Di perairan Laut Sulawesi bagian barat, kecepatan angin tercatat 4–15 knot.

Situasi ini memberikan peluang aktivitas wisata bahari di siang hari, meski kewaspadaan tetap menjadi hal yang utama.

BMKG menegaskan pentingnya masyarakat selalu memantau peringatan dini melalui kanal resmi, baik aplikasi maupun media sosial BMKG. Hal itu diperlukan agar nelayan, wisatawan, maupun pengguna transportasi laut dapat mengambil keputusan yang tepat sebelum berlayar.

“Setiap perubahan cuaca perlu diperhatikan, serta selalu memantau peringatan dini dari BMKG melalui kanal resmi,” kata Haris menekankan.

Dengan informasi yang lebih jelas, diharapkan masyarakat pesisir dapat menyesuaikan aktivitasnya sehingga terhindar dari risiko akibat cuaca ekstrem. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com