HULU SUNGAI UTARA – Upaya membangun kemandirian pesantren lewat program One Pesantren One Product (OPOP) mulai membuahkan hasil di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Pondok Pesantren Darussalam yang berlokasi di Desa Muara Tapus, Kecamatan Amuntai Tengah, berhasil memanfaatkan lahan sekitar sebagai sentra pertanian produktif.
Program ini tidak hanya menjadi jawaban atas kebutuhan pangan di lingkungan pesantren, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Santri diajarkan mengelola lahan, menanam sayuran, hingga mengolah hasil panen untuk dijual. Produk pertanian tersebut sebagian dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dapur pesantren, sementara sisanya dipasarkan kepada warga.
Panen raya perdana yang digelar di Ponpes Darussalam menjadi momentum penting. Sayuran berupa terong dan kacang panjang yang ditanam para santri sudah memasuki masa panen. Kegiatan tersebut berlangsung meriah dengan dihadiri Bupati HSU Sahrujani, Wakil Bupati Hero Setiawan, Sekda Adi Lesmana, anggota DPRD Mukhsin Haita, Kapolres HSU AKBP Agus Nuryanto, serta jajaran pengurus pondok dan ratusan santri.
Selain panen, acara juga diwarnai dengan penyerahan bibit oleh anggota DPRD sebagai simbol keberlanjutan program. Pemerintah daerah, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, memberikan dukungan penuh agar Ponpes Darussalam terus berkembang sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren.
“Program ini untuk mendukung ketahanan pangan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar Bupati Sahrujani dalam sambutannya.
Kapolres HSU AKBP Agus Nuryanto juga menilai langkah Ponpes Darussalam memberi teladan positif. Menurutnya, santri tidak hanya dididik soal agama, tetapi juga diberi wawasan keterampilan yang bermanfaat secara langsung.
“Anggota Polres HSU melalui Bhabinkamtibmas juga ditugaskan untuk memberi dukungan kepada warga yang mengembangkan pertanian di tempat bertugas masing-masing, sebagai upaya untuk peningkatan ketahanan pangan,” ungkapnya, Sabtu (06/09/2025).
Keberhasilan OPOP di Ponpes Darussalam ini memperlihatkan bahwa pesantren dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan. Selain memperkuat sektor ketahanan pangan, program ini juga menyiapkan generasi santri yang memiliki keterampilan praktis untuk diaplikasikan setelah lulus.
Dengan model integrasi pendidikan dan praktik kewirausahaan, pesantren bukan hanya menjadi pusat pembelajaran agama, tetapi juga wadah pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan. Panen raya di Muara Tapus membuktikan bahwa program OPOP dapat diimplementasikan dengan baik di tingkat lokal, sekaligus memberi manfaat langsung bagi masyarakat luas. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan