NUNUKAN – Kepanikan melanda warga Kelurahan Nunukan Barat pada Senin (08/09/2025) pagi. Kobaran api tiba-tiba melahap kawasan padat penduduk di Jalan Sanusi Blok 3 RT 06, hingga menghanguskan tiga unit rumah.
Dua rumah yang terbakar merupakan milik almarhum Habib Syech, sedangkan satu unit lainnya milik Rusli. Selain itu, rumah milik Arbain juga terdampak meski tidak sampai habis terbakar.
Warga sekitar menuturkan, api diduga berasal dari rumah Rusli. Dugaan sementara menyebut kebakaran dipicu kebocoran selang gas, yang kemudian menyambar material bangunan rumah berbahan kayu. “Awalnya terdengar suara letupan kecil, lalu api cepat membesar,” ujar seorang warga yang berada di lokasi.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Nunukan, Wahyudi Kawariyin, menjelaskan pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 07.09 Wita. “Begitu menerima laporan, kami langsung menurunkan personel beserta unit armada mobil pemadam ke lokasi,” ungkap Wahyudi.
Api semakin sulit dikendalikan karena kondisi rumah saling berdempetan dan tiupan angin cukup kencang. Namun, petugas sigap berupaya memutus rambatan api agar tidak menjalar ke rumah lain. “Butuh setengah jam api sudah bisa dikendalikan. Pendinginan dilakukan lebih dari satu jam untuk memastikan api benar-benar padam,” tambah Wahyudi.
Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Dukungan warga yang membantu memindahkan barang-barang serta ikut menyiram api juga mempercepat proses pemadaman.
Meski tidak menelan korban jiwa, kebakaran ini menyebabkan kerugian material cukup besar. Warga yang rumahnya terbakar kini kehilangan tempat tinggal. Sementara, sejumlah barang berharga tidak sempat diselamatkan karena api cepat membesar.
Bagi keluarga yang terdampak, kejadian ini menjadi pukulan berat. Mereka harus memulai kembali kehidupan dari nol. Warga sekitar berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan darurat agar para korban dapat segera memiliki tempat tinggal sementara.
Kebakaran di kawasan padat permukiman bukanlah peristiwa baru di Nunukan. Kondisi rumah yang berdempetan dengan material kayu membuat api mudah menyebar. Selain itu, penggunaan gas elpiji di dapur tanpa sistem keamanan memadai kerap menjadi pemicu kebakaran.
Peristiwa ini kembali menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan peralatan rumah tangga. Pemerintah daerah bersama DPKP Nunukan juga diharapkan lebih gencar melakukan sosialisasi terkait pencegahan kebakaran, termasuk pemeriksaan instalasi listrik dan kelayakan selang gas.
Bagi warga Nunukan, musibah ini menyadarkan pentingnya kewaspadaan bersama. Tidak hanya mengandalkan petugas pemadam, tetapi juga perlunya langkah pencegahan dari masyarakat. “Kami imbau warga lebih peduli terhadap kondisi rumah masing-masing. Pastikan selang gas tidak bocor dan listrik tidak bermasalah,” pesan Wahyudi.
Kini, pasca kejadian, perhatian publik tertuju pada upaya pemulihan dan bantuan bagi korban. Kehadiran pemerintah daerah sangat dinantikan agar para korban dapat segera bangkit kembali. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan