Jembatan Reot Desa Rampa Akan Ditangani Tahun Ini

KOTABARU – Harapan warga Desa Rampa, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru, terkait perbaikan jembatan titian yang sudah lama dikeluhkan, tampaknya akan segera terwujud. Setelah bertahun-tahun menanti, pemerintah desa memastikan alokasi anggaran tahun ini sudah tersedia untuk memperbaiki fasilitas penghubung vital tersebut.

Jembatan titian yang membentang puluhan meter di RT 14 Desa Rampa selama ini menjadi jalur utama bagi sekitar 400 kepala keluarga. Jembatan itu bukan hanya akses menuju rumah warga, melainkan juga menghubungkan dengan pelabuhan tambat perahu nelayan. Namun kondisinya yang lapuk dan tambal sulam menimbulkan keresahan karena rawan kecelakaan.

Edi, salah seorang warga, menuturkan dirinya pernah menjadi korban akibat lantai jembatan yang rusak. “Kami sangat berharap, karena sudah beberapa kali memakan korban orang terjatuh. Termasuk saya,” ujarnya sambil menunjukkan bekas luka di jempol kaki.

Kekhawatiran serupa juga disampaikan Hamdani, tokoh masyarakat Bajau Samah. Ia menegaskan, kondisi jembatan yang reot dan bergoyang saat dilalui harus segera mendapat perhatian. “Kami tidak ingin lagi ada korban lain,” tegasnya.

Selama bertahun-tahun, warga sudah menyampaikan aspirasi mereka melalui pemerintah desa. Namun keterbatasan anggaran membuat perbaikan belum bisa dilakukan. Kepala Desa Rampa, Syamsir Alam, mengakui pihaknya belum mampu merealisasikan pembangunan pada tahun-tahun sebelumnya.

Meski demikian, tahun ini muncul kabar baik. Pemerintah desa telah menyiapkan dana lebih dari Rp100 juta untuk memperbaiki jembatan sepanjang 70 meter. Bahkan, beberapa material berupa kayu telah berada di lokasi. “Anggaran tahun ini bisa dilakukan perbaikan, sebagian material juga sudah ada di lokasi berupa kayu,” ungkap Syamsir saat ditemui pada Senin (08/09/2025).

Syamsir menambahkan, prioritas utama akan difokuskan pada bagian jembatan yang paling parah kerusakannya. Ia berharap pengerjaan dapat segera dimulai agar warga bisa kembali beraktivitas dengan aman.

Bagi masyarakat Desa Rampa, keberadaan jembatan titian bukan sekadar akses transportasi, tetapi juga denyut kehidupan. Kawasan RT 14 yang padat penduduk berdiri di atas air yang menjorok ke laut, sehingga tidak ada alternatif lain selain melalui jembatan kayu tersebut.

Dengan adanya kepastian perbaikan tahun ini, warga mulai menyambut optimisme. Mereka berharap pembangunan bisa berjalan lancar sehingga tak lagi dihantui rasa waswas setiap kali melintas. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com