KUTAI BARAT – Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-73 tahun 2025, Bhayangkari Cabang Kutai Barat menggelar kegiatan lomba sekaligus pelatihan membatik. Acara berlangsung di Aula Catur Prasetya Polres Kutai Barat pada Senin (08/09/2025), dengan mengusung tema “Membatik Merajut Kebersamaan, Bhayangkari Menjaga Warisan Bangsa”.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti anggota Bhayangkari, tetapi juga melibatkan organisasi perempuan lain seperti Persit, PKK, serta mitra usaha PT BEK dan PT Trust. Antusiasme peserta terlihat sejak awal, mengingat membatik bukan sekadar kegiatan seni, tetapi juga simbol pelestarian budaya dan sarana mempererat kebersamaan antarorganisasi.
Hadir dalam kesempatan itu Kapolres Kutai Barat AKBP Boney Wahyu Wicaksono, Wakapolres Kompol Subari, Kabag Log AKP Costa Siahan, Kabag Ren AKP Darnuji, serta Pj. Ketua Bhayangkari Cabang Kutai Barat Ny. Laily Subari. Kehadiran mereka memperlihatkan dukungan penuh terhadap kegiatan yang menempatkan nilai budaya sebagai landasan kebersamaan.
Kapolres AKBP Boney Wahyu menekankan pentingnya memandang batik bukan hanya sebatas kain, melainkan identitas bangsa. “Polres Kutai Barat selalu mendukung kegiatan yang bersifat edukatif dan memberdayakan masyarakat,” ujarnya. Ia menambahkan, pelestarian budaya lokal harus berjalan beriringan dengan upaya pemberdayaan perempuan agar nilai-nilai warisan leluhur dapat terus hidup dan berkembang.
Sementara itu, Ny. Laily Subari selaku Pj. Ketua Bhayangkari Cabang Kutai Barat menyampaikan harapannya agar pelatihan dan lomba membatik bisa menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Nusantara. “Berharap ke depannya kegiatan seperti ini dapat rutin dilaksanakan sebagai bagian dari pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan ekonomi kreatif di lingkungan Bhayangkari,” katanya.
Selain memperkuat ikatan kebersamaan, kegiatan ini juga memberi peluang bagi perempuan untuk mengembangkan keterampilan kreatif yang berpotensi meningkatkan ekonomi keluarga. Di tengah derasnya arus modernisasi, batik tetap menjadi bagian dari identitas nasional yang patut dijaga, dan melalui kegiatan seperti ini, semangat melestarikan budaya dapat terus diwariskan.
Momentum HKGB ke-73 ini pun menjadi pengingat bahwa menjaga tradisi adalah tanggung jawab bersama. Membatik bukan sekadar seni menghias kain, tetapi juga wujud penghormatan kepada leluhur, simbol persatuan, serta peluang memperkuat ekonomi kreatif daerah. Dengan demikian, Bhayangkari Kutai Barat menunjukkan bahwa peran organisasi perempuan bukan hanya dalam mendukung tugas kepolisian, melainkan juga menjaga warisan bangsa. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan