BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus berupaya mencari cara baru dalam memperluas jangkauan promosi wisata. Salah satu strategi yang akan diterapkan mulai tahun depan adalah menghadirkan promosi pariwisata di moda transportasi kereta api.
Langkah ini dinilai sebagai terobosan yang bisa menyasar pasar besar, khususnya masyarakat di Pulau Jawa yang kerap menggunakan jasa kereta api. Dengan mobilitas tinggi dan jumlah penumpang yang mencapai jutaan setiap tahunnya, jalur kereta api dianggap sebagai medium efektif untuk memperkenalkan pesona wisata Bumi Batiwakkal.
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengungkapkan bahwa wacana promosi wisata melalui kereta api sebenarnya bukan hal baru. Namun, rencana tersebut baru bisa direalisasikan pada 2026 karena harus menyesuaikan dengan alokasi anggaran.
“Kita sudah jajaki langsung ke stasiun yang akan kita kerjasama, bahkan ada dukungan luar biasa dari kota-kota besar tersebut,” katanya, Senin (08/09/2025).
Menurut Ilyas, jalur kereta Jakarta–Surabaya, Yogyakarta, hingga Semarang dipilih karena memiliki potensi besar dalam menjaring calon wisatawan. Dengan karakteristik penumpang yang beragam, promosi ini diharapkan mampu menjangkau baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bentuk promosi yang akan dipasang di kereta api nantinya mencakup video informasi wisata yang diputar di layar, hingga stiker promosi di kursi penumpang. “Kalau bisa terealisasi, efeknya pasti luar biasa. Bentuk promosinya bisa berupa video atau stiker di kursi. Biasanya hitungannya bulanan seperti promosi lain yang pernah kita lakukan,” jelasnya.
Untuk menjangkau wisatawan asing, Disbudpar juga menyiapkan materi dalam bahasa Inggris. “Semua ada segmennya. Yang jelas, kita ingin menyampaikan seluruh daya tarik yang dikelola, baik alam, budaya, maupun potensi lain. Sasaran kita tidak hanya dalam negeri, tapi juga luar negeri,” tambahnya.
Langkah ini bukan kali pertama Disbudpar Berau memanfaatkan transportasi umum untuk promosi. Sebelumnya, video promosi pariwisata Berau sudah tayang di sejumlah bandara besar, termasuk Bali, Surabaya, Balikpapan, dan Samarinda.
“Misalnya di Bandara Sepinggan Balikpapan. Orang yang baru turun pasti melihat video promosi itu ketika menunggu bagasi. Saya sendiri pernah dikenali karena muncul di video promosi itu,” ujar Ilyas.
Menurutnya, efektivitas promosi di ruang publik dengan jumlah pengunjung tinggi sangat terasa. Karena itu, tahun depan target promosi juga diperluas ke lima bandara besar, yakni Soekarno-Hatta Jakarta, Makassar, Balikpapan, Surabaya, dan Samarinda.
Dalam konsep promosi baru ini, Disbudpar Berau mengutamakan sepuluh destinasi wisata unggulan. Namun, destinasi lain tetap akan ditampilkan agar calon wisatawan mendapat gambaran menyeluruh tentang potensi Berau.
“Yang kita tonjolkan antara lain biota laut, wisata pedalaman, pesisir, juga kesenian dan budaya. Termasuk tarian-tarian khas serta pernyataan Bupati Berau dan Kepala Disbudpar,” ujarnya.
Derawan yang sudah mendunia, Labuan Cermin, Maratua, hingga wisata budaya di pedalaman menjadi andalan yang diyakini mampu menarik perhatian wisatawan. Kombinasi wisata bahari dan budaya inilah yang menjadi kekuatan utama Berau dibandingkan daerah lain.
Promosi melalui kereta api diharapkan bisa membuka pasar baru, terutama di Pulau Jawa yang dikenal sebagai pintu masuk utama wisatawan domestik maupun mancanegara. “Kami terus mencari sasaran promosi lain selain di bandara. Tahun depan targetnya bertambah, termasuk KAI. Mudah-mudahan dengan promosi ini, kunjungan wisatawan ke Berau semakin meningkat,” pungkas Ilyas.
Dengan strategi ini, Disbudpar Berau tidak hanya menekankan pada aspek promosi, tetapi juga ingin membangun citra positif tentang pariwisata yang terintegrasi. Harapannya, semakin banyak orang mengenal Berau, semakin tinggi pula peluang peningkatan kunjungan wisatawan yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan