PONTIANAK – Warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat, digemparkan oleh aksi tragis seorang pemuda berinisial HP (29) yang nekat mengakhiri hidupnya sambil melakukan siaran langsung melalui media sosial Facebook, Kamis (11/09/2025). Peristiwa ini sontak menyita perhatian warganet dan masyarakat setempat karena berlangsung terbuka di ruang digital.
Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Agus Haryono, membenarkan insiden tersebut. “Benar, korban adalah HP, warga Sungai Jawi Dalam,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis malam. Menurut Agus, polisi masih terus menyelidiki motif di balik aksi nekat tersebut, mengingat hingga kini belum ada keterangan resmi mengenai penyebab korban mengakhiri hidupnya.
Peristiwa mengenaskan itu diketahui terjadi di kawasan salah satu Taman Kanak-Kanak (TK) di Jalan Sulawesi, Pontianak. Lokasi kejadian terungkap dari rekaman siaran langsung yang ditonton banyak orang di media sosial.
Aksi HP dilakukan menggunakan akun Facebook bernama Arez (Acab). Tayangan tersebut berlangsung cukup lama, hampir dua jam, sebelum akhirnya berhenti mendadak. Banyak warganet yang terkejut sekaligus bingung menyaksikan jalannya siaran langsung yang berujung pada tragedi.
Setelah kejadian, HP sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak. Namun, tim medis memastikan nyawanya tidak tertolong. Hasil pemeriksaan medis menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. “Saat ini jenazah sudah dipulangkan ke keluarga,” tambah Agus.
Kejadian ini menambah panjang daftar kasus bunuh diri yang tersiar melalui platform digital. Publik menilai, kemudahan akses media sosial kerap dimanfaatkan sebagian orang untuk mengekspresikan keputusasaan. Tragedi yang menimpa HP menjadi alarm bagi masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi psikologis orang terdekat.
Banyak warganet yang menyayangkan tidak adanya intervensi cepat saat siaran langsung berlangsung. Meski beberapa penonton menyadari gelagat mencurigakan, mereka tidak mengetahui lokasi pasti sehingga upaya pertolongan menjadi terlambat.
Pihak kepolisian mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial. Peristiwa seperti ini, selain menimbulkan trauma bagi keluarga korban, juga berpotensi memengaruhi psikologis penonton, khususnya anak-anak dan remaja.
Hingga kini, aparat masih mendalami latar belakang korban, termasuk rekam jejak komunikasi dan aktivitasnya di media sosial. Langkah tersebut diharapkan dapat mengungkap faktor yang mendorong HP mengambil keputusan tragis tersebut. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan