MARTAPURA – Luapan Sungai Riam Kiwa di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai menunjukkan tanda-tanda surut pada Jumat (12/09/2025) pagi. Meski debit air sudah turun, aparat desa dan warga masih diminta tetap siaga mengingat potensi banjir susulan belum sepenuhnya teratasi.
Sekretaris Desa Benteng, Kecamatan Pengaron, Akhmad Sarpa’i, menjelaskan bahwa ketinggian air yang sempat mencapai 80 sentimeter pada malam sebelumnya kini telah menurun drastis. “Debit air mengalami penurunan yang signifikan dari ketinggian terakhir tadi malam,” ujarnya, Jumat (12/09/2025) pagi.
Menurutnya, alat ukur ketinggian air yang dipasang di sekitar sungai bahkan sudah tidak lagi tersentuh air. Kendati demikian, kondisi sungai masih penuh dan berada tepat di bibir tanggul, sehingga tetap menyisakan kekhawatiran. “Tapi air di sungai masih penuh, masih berada di bibir sungai dan juga masih ada yang limpas,” tambahnya.
Situasi yang relatif lebih aman ini tidak membuat perangkat desa lengah. Sarpa’i menyebut pihaknya tetap melakukan pemantauan karena ada kemungkinan tambahan debit air dari hulu yang masih dalam perjalanan. “Kita masih waspada, jika kemungkinan penambahan debit air lagi namun tidak besar yaitu air hujan dari hulu yang baru sampai. Kami terus memonitor sambil menunggu info dari Sungai Pinang dan Antaraku kilometer 17 dan Binu’ung,” jelasnya.
Laporan cuaca di Kecamatan Pengaron pada pagi hari menunjukkan kondisi berawan hingga cerah. Hal ini sedikit memberi harapan bahwa curah hujan tidak akan memperparah situasi. Meski begitu, pengalaman sebelumnya membuat warga tetap berhati-hati, terutama karena banjir di daerah ini kerap datang tiba-tiba dan membawa material lumpur dari pegunungan.
Warga di bantaran sungai pun masih menahan diri untuk kembali beraktivitas secara normal. Beberapa memilih mengamankan barang berharga dan menyiapkan jalur evakuasi jika terjadi peningkatan debit air mendadak. Pemerintah desa juga terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memastikan informasi terbaru segera diteruskan kepada masyarakat.
Kejadian luapan Sungai Riam Kiwa ini kembali menjadi pengingat betapa rentannya wilayah hulu dan hilir di Kalimantan Selatan terhadap bencana hidrometeorologi. Upaya mitigasi, seperti perbaikan tanggul dan edukasi kesiapsiagaan masyarakat, dinilai penting agar dampak banjir dapat diminimalisasi di masa mendatang. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan