BANJAR – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banjar dalam beberapa hari terakhir kembali memunculkan ancaman bencana hidrometeorologi. Salah satunya berupa tanah longsor di Kecamatan Paramasan yang membuat sejumlah akses jalan tertutup material lumpur.
Bencana tersebut tercatat di Desa Paramasan Bawah, tepatnya di RT 01 dan Dusun Tarangkin RT 09. Material tanah dan lumpur menutupi badan jalan, sehingga jalur penghubung antarwilayah tidak dapat dilalui kendaraan. Situasi ini segera dilaporkan pemerintah desa kepada pemerintah kabupaten agar ada penanganan cepat.
Kepala Desa Paramasan Bawah, Suwardi dalam surat resmi bernomor 525/DSPB/2025 tertanggal 11 September 2025, menyampaikan permintaan bantuan kepada Bupati Banjar, BPBD, hingga DPRD Kabupaten Banjar. “Sehubungan dengan kejadian tersebut, kami mohon kepada Bupati Banjar melalui dinas terkait dapat membantu membersihkan longsor,” tulis Suwardi.
Surat itu juga ditembuskan ke Camat Paramasan dan pihak terkait lain, sebagai laporan resmi sekaligus bentuk permintaan agar alat berat segera diturunkan ke lokasi. Suwardi menegaskan, akses warga benar-benar terhenti akibat longsor. “Sementara, akses Paramasan Bawah menuju Angkipih Dusun Pamatang Lahung Rt03 Angkipih tidak bisa dilewati karena longsor itu. Kondisi longsor berada di Dusun Tarangkin RT 09 dan beberapa titik di lokasi berbeda,” jelasnya.
Gangguan akses ini cukup memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Warga kesulitan untuk pergi bekerja, mengakses layanan kesehatan, maupun melakukan aktivitas ekonomi. Karena itu, pemerintah desa berharap penanganan segera agar aktivitas warga kembali normal.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banjar, Anna Rosida Santi, memastikan pihaknya telah mengirim tim ke lokasi sejak Jumat (12/09/2025) dini hari. “Tim sudah berangkat ke lokasi subuh tadi,” katanya singkat saat dikonfirmasi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, setidaknya ada empat titik longsor di Kecamatan Paramasan. Rinciannya, satu titik berada di Desa Angkipih RT 04, sementara empat titik lain berada di Desa Paramasan Bawah, Dusun Tarangkin RT 09.
Ukuran longsoran di Paramasan Bawah cukup bervariasi. Titik pertama memiliki lebar 10 meter dan panjang 20 meter, titik kedua 7 meter × 10 meter, titik ketiga 8 meter × 10 meter, serta titik keempat 6 meter × 8 meter. Meski material longsor menutup akses jalan utama, beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Bencana longsor ini menjadi pengingat bahwa wilayah pegunungan di Kalimantan Selatan sangat rentan terhadap curah hujan ekstrem. Pemerintah desa bersama masyarakat pun terus berkoordinasi dengan aparat kabupaten agar jalur vital segera dibersihkan. Dengan begitu, roda kehidupan dan perekonomian warga Paramasan dapat kembali berjalan normal. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan