Warga Keluhkan Jalan Nasional Kubar, Proyek Masih Tertunda

KUTAI BARAT – Harapan masyarakat Kutai Barat (Kubar) untuk segera menikmati jalan nasional yang layak pakai kembali harus dipendam lebih lama. Proses tender yang molor membuat rencana perbaikan ruas jalan utama di wilayah ini belum juga bisa direalisasikan.

Keterlambatan ini menimbulkan kekecewaan tersendiri bagi warga. Mereka telah lama menunggu janji pemerintah pusat agar kondisi jalan yang rusak parah segera diperbaiki. Namun, kenyataannya, aktivitas sehari-hari masyarakat dan mobilitas barang masih terhambat oleh kondisi jalan penuh lubang dan bergelombang.

Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum melalui PPK A, M Rully, menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat memulai pekerjaan konstruksi karena proses tender belum rampung. “Kita masih menunggu pengumuman pemenang tender dari pokja. Karena proses tender bukan di kita,” ungkap Rully, Kamis (11/09/2025).

Ia menambahkan, proyek ini termasuk dalam paket Multi Years Contract (MYC) sehingga penetapan pemenang tender berada langsung di bawah kewenangan Menteri PUPR.

Rully menjelaskan, pengumuman tender yang semula dijadwalkan pada akhir Agustus 2025 kini mundur hingga pertengahan September 2025. Saat ini, prosesnya masih dalam evaluasi di Direktorat Bina Konstruksi Kementerian PUPR di Jakarta.

“Nanti setelah ditetapkan pemenang dan tahapan-tahapannya, selanjutnya bisa sudah mulai dikerjakan. Ini baru akan dilaksanakan penandatanganan kontrak, sehingga kegiatan fisik di lapangan sudah bisa mulai dilaksanakan,” jelasnya.

Di sisi lain, masyarakat Kutai Barat terus menyuarakan keresahan mereka. Kondisi jalan nasional yang menjadi jalur vital penghubung antarwilayah sudah lama mengalami kerusakan parah. Lubang besar, aspal mengelupas, serta permukaan bergelombang membuat pengendara harus ekstra hati-hati.

Kondisi semakin buruk ketika musim hujan tiba. Genangan air menutupi lubang jalan sehingga rawan menyebabkan kecelakaan. Bagi warga yang setiap hari melintasi ruas ini, perjalanan yang seharusnya lancar sering berubah menjadi hambatan panjang.

“Kalau hujan, jalan ini makin parah. Kami jadi khawatir kalau malam hari, karena lubang tidak kelihatan. Sering kendaraan tergelincir,” keluh salah seorang warga Kecamatan Melak.

Selain faktor cuaca, kerusakan jalan nasional di Kubar juga diduga diperparah oleh maraknya kendaraan besar yang melintas dengan muatan berlebih. Truk-truk pengangkut hasil tambang maupun perkebunan kerap melewati jalur tersebut tanpa memperhatikan kapasitas beban jalan.

DPRD Kutai Barat sebelumnya juga sempat meminta agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut ikut bertanggung jawab memperhatikan kondisi jalan. Pasalnya, aktivitas angkutan berat menjadi salah satu penyumbang terbesar kerusakan jalan yang saat ini dirasakan masyarakat.

Meski perbaikan jalan nasional ini masuk dalam program strategis, masyarakat tetap berharap agar pemerintah tidak hanya berhenti pada tahap administrasi. Warga meminta agar kontrak segera diteken dan pengerjaan bisa dimulai dalam waktu dekat.

“Jangan sampai hanya janji. Kami sudah terlalu lama menunggu. Jalan ini urat nadi kami, kalau terus rusak begini, aktivitas ekonomi bisa lumpuh,” ujar seorang pengemudi angkutan umum.

Harapan itu sejalan dengan janji pemerintah pusat untuk memperhatikan pembangunan infrastruktur di daerah. Namun, hingga kontrak resmi ditandatangani, warga Kubar harus terus bersabar menghadapi kondisi jalan yang kian memburuk.

Kondisi jalan yang baik bukan hanya memudahkan transportasi masyarakat, tetapi juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. Akses jalan yang layak memperlancar distribusi barang, menekan biaya logistik, dan mendorong investasi.

Kasus tertundanya perbaikan jalan nasional di Kubar menunjukkan bahwa masalah infrastruktur tidak hanya soal anggaran, tetapi juga menyangkut tata kelola proyek yang efektif dan tepat waktu. Keterlambatan tender menjadi salah satu faktor yang kerap menghambat realisasi pembangunan di daerah.

Dengan semakin banyaknya keluhan warga, tekanan terhadap pemerintah untuk segera menyelesaikan proses tender semakin besar. Publik kini menunggu bukti nyata agar jalan nasional di Kutai Barat benar-benar diperbaiki sesuai rencana. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com