Oknum TNI Diduga Dalangi Penculikan, Kronologi Mulai Terbuka

JAKARTA – Perkembangan terbaru dalam kasus penculikan sekaligus pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), kembali menyeruak ke publik. Polisi Militer Kodam Jaya menetapkan seorang prajurit TNI sebagai tersangka.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto, menyebut prajurit tersebut adalah Kopral Dua (Kopda) FH. “Terhadap yang bersangkutan sudah dilakukan penahanan dan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Donny, Jumat (12/09/2025).

Menurut hasil pemeriksaan, Kopda FH bertugas sebagai perantara dengan mencari eksekutor penculikan. Namun, ironisnya, saat peristiwa itu berlangsung, FH justru sedang dicari satuannya karena mangkir dari dinas tanpa izin. “(Tetapi) saat kejadian tersebut statusnya (Kopda FH) sedang dicari oleh satuan karena tidak hadir tanpa izin dinas,” jelas Donny.

Keterlibatan FH diperkuat dengan keterangan kuasa hukum salah satu tersangka sipil, Eras. Menurut Adrianus Agal, selaku pengacara Eras, perkenalan antara keduanya sudah terjadi cukup lama. “Eras sudah kenal sama F jauh sebelum kejadian dan F ini oknum aparat,” ujar Agal.

Dalam penjelasannya, Agal menyebut FH sempat menghubungi Eras pada Senin (18/8/2025) untuk menawarkan sebuah “pekerjaan”. Keesokan harinya, keduanya bertemu di kantin daerah Cijantung, Jakarta Timur. Dalam pertemuan itu, FH mengungkapkan bahwa pekerjaan yang dimaksud adalah menculik Ilham.

Rencana tersebut berlanjut pada Rabu (20/08/2025). FH kembali bertemu Eras dan kawan-kawan di sebuah kafe di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat. Di sana, FH menguraikan secara rinci rencana jemput paksa terhadap korban. Ia bahkan menyebut Ilham nantinya akan diserahkan kepada seseorang yang disebut “tangan kanan bos”.

Sekitar pukul 10.00 WIB, FH menerima kabar bahwa target terlihat di sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Eras dan kelompoknya kemudian bergerak menuju lokasi. Mereka tiba sekitar pukul 11.30 WIB dan menunggu korban di area parkir hingga berjam-jam.

Pukul 16.00 WIB, Ilham akhirnya keluar menuju mobilnya. Saat itulah, kelompok penculik langsung menariknya dan memaksa masuk ke mobil yang sudah mereka siapkan. Semula, korban akan diserahkan di kawasan Fatmawati, sesuai arahan FH. Namun, rencana mendadak berubah. “Awalnya korban akan diserahkan kepada oknum F dan tangan kanan Bos di daerah Fatmawati, akan tetapi oknum F mengarahkan ke daerah Tanjung Priok,” ujar Agal.

Ketidaksepahaman muncul karena Eras menolak penyerahan di Tanjung Priok. Akhirnya, mereka membawa korban ke Kemayoran, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 18.55 WIB, korban diserahkan kepada FH dan “tangan kanan bos”.

Usai penyerahan, para pelaku menuju sebuah pusat olahraga di kawasan Cempaka Putih. Di sana, FH memberikan uang Rp45 juta sebagai upah. Eras dan kawan-kawan kemudian bubar ke tempat masing-masing.

Dalam pengakuannya, Eras baru mengetahui bahwa Ilham meninggal dunia setelah polisi menunjukkan foto korban. “Eras mengetahui korban meninggal usai Satuan Reskrim Polres Manggarai Barat menunjukkan foto bahwa orang yang mereka jemput paksa sudah meninggal,” jelas Agal.

Ia menambahkan, kliennya sempat meminta polisi agar bisa menghubungi FH. Namun, panggilan telepon tak pernah terhubung. “Pada saat itu juga Eras meminta ke anggota polisi untuk menelepon oknum F, dan Eras sangat syok mendengar korban meninggal. Berulang kali Eras menelepon, namun tidak tersambung,” tambahnya.

Keterangan versi kuasa hukum ini belum menjadi pegangan utama penyidik. Polda Metro Jaya menegaskan bahwa penyelidikan terus berlangsung, meski sejauh ini sudah ada 15 orang yang ditangkap.

Kasus ini menimbulkan keprihatinan luas, sebab melibatkan aparat yang seharusnya bertugas menjaga keamanan. Fakta adanya oknum TNI yang berperan sebagai perantara penculikan menambah sorotan terhadap perlunya pengawasan internal yang lebih ketat di tubuh militer.

Hingga kini, publik menantikan perkembangan penyidikan untuk mengungkap aktor utama atau dalang di balik penculikan yang berujung maut tersebut. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com