Landak Perkuat Sinergi Tekan Angka Stunting

LANDAK – Program percepatan penurunan stunting tidak hanya mengandalkan intervensi dari pemerintah daerah, tetapi juga melibatkan berbagai pihak di tingkat kecamatan hingga desa. Kolaborasi ini menitikberatkan pada distribusi makanan tambahan yang lebih tepat sasaran, terutama bagi anak-anak yang benar-benar membutuhkan.

Upaya itu ditunjukkan melalui kegiatan lintas sektor yang digelar di Puskesmas Mandor. Pertemuan tersebut menegaskan bahwa keberhasilan program kesehatan bergantung pada kerja sama yang solid antara tenaga medis, perangkat desa, dan masyarakat.

Bupati Landak, dr Karolin Margret Natasa MH, menekankan bahwa distribusi makanan tambahan harus sesuai kebutuhan riil di lapangan agar manfaatnya benar-benar dirasakan. “Selain itu, percepatan penanganan stunting juga akan diperkuat dengan pembangunan Pusat Pemulihan Gizi Anak yang direncanakan mulai akhir tahun 2025,” ujarnya pada Jumat, (12/09/2025).

Pemerintah daerah juga memberi perhatian khusus pada peran bidan desa serta perangkat desa dalam mengidentifikasi anak yang mengalami masalah gizi atau penyakit penyerta. Identifikasi dini dianggap penting agar intervensi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

“Pemerintah daerah juga menyiapkan anggaran untuk perawatan intensif anak hingga pulih, termasuk membiayai dua pendamping serta biaya antar jemput,” jelas Karolin. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi beban keluarga sekaligus memastikan perawatan anak berlangsung optimal.

Selain fasilitas kesehatan, rencana pembangunan Pusat Pemulihan Gizi Anak dinilai akan menjadi tonggak baru dalam penanganan stunting di Kabupaten Landak. Pusat ini tidak hanya akan berfungsi sebagai ruang perawatan, tetapi juga pusat edukasi gizi bagi masyarakat dan kader kesehatan.

Pemerintah Kabupaten Landak juga terus mengimbau agar sinergi antarperangkat daerah, kecamatan, dan desa berjalan berkesinambungan. Dengan begitu, penanganan stunting tidak bersifat parsial, melainkan menjadi gerakan bersama yang melibatkan seluruh elemen.

Berdasarkan data pemerintah, stunting tidak hanya berhubungan dengan kondisi gizi, tetapi juga faktor lingkungan, pola asuh, hingga akses terhadap layanan kesehatan. Karena itu, strategi lintas sektor diyakini lebih efektif dalam menekan angka stunting.

Pemerintah pusat menargetkan angka stunting nasional turun signifikan pada 2025. Untuk mencapai target tersebut, Kabupaten Landak berupaya mempercepat langkah-langkah penanganan dengan memaksimalkan potensi sumber daya daerah.

Dengan komitmen yang terus ditekankan pemerintah daerah serta dukungan lintas sektor, diharapkan anak-anak di Landak tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki masa depan yang lebih baik. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com