BULUNGAN – Akses transportasi utama yang menghubungkan Tanjung Selor dengan Tanjung Palas Barat sempat lumpuh akibat tanah longsor yang terjadi di poros jalan Desa Baratan, Gunung Seriang, Minggu (14/09/2025). Material longsor menutupi badan jalan, sehingga kendaraan tidak bisa melintas menuju wilayah hulu Sungai Kayan.
Kejadian tersebut langsung mendapat perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan. Kepala Pelaksana BPBD Bulungan, Rafidin, turun langsung ke lokasi bersama timnya untuk memastikan proses penanganan berjalan cepat dan efektif.
Menurut Rafidin, langkah cepat sangat diperlukan mengingat jalan tersebut merupakan jalur vital yang digunakan masyarakat sehari-hari untuk aktivitas ekonomi maupun sosial. “Langkah cepat harus dilakukan, karena jalan poros ini merupakan akses vital masyarakat. Dengan sinergi lintas sektor, kami memastikan penanganan berjalan maksimal,” ujarnya, Senin (15/09/2025).
Dalam penanganan bencana ini, BPBD Bulungan bekerja sama dengan Dinas PUPR melalui bidang Bina Marga, serta melibatkan pihak swasta PT Cahaya Baru Prima Bulungan. Perusahaan tersebut mengerahkan alat berat untuk mempercepat pembersihan material yang menutup jalan.
Berkat kerja sama tim gabungan, proses evakuasi material berlangsung lancar. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengangkat timbunan tanah dan bebatuan yang menutup ruas jalan. Tak butuh waktu lama, akses menuju Tanjung Selor maupun ke Tanjung Palas Barat akhirnya kembali normal.
Rafidin menegaskan, keberhasilan ini tak lepas dari koordinasi yang solid. Ia menilai kolaborasi pemerintah daerah dan swasta menjadi contoh nyata bahwa penanggulangan bencana harus ditangani secara terpadu.
Meski akses jalan sudah dibuka, BPBD Bulungan tetap mengingatkan masyarakat agar berhati-hati ketika melintas. Curah hujan yang masih tinggi membuat potensi longsor susulan tetap ada.
“Pembersihan dilakukan segera setelah laporan diterima, dengan fokus utama membuka kembali jalur transportasi. Namun, masyarakat tetap harus waspada karena kondisi cuaca masih cukup ekstrem,” kata Rafidin.
Sebagai langkah pencegahan jangka panjang, BPBD bersama Dinas PUPR berencana memperkuat struktur tebing di sekitar lokasi. Tujuannya untuk mengurangi risiko terjadinya longsor berulang yang dapat membahayakan pengguna jalan.
Bagi warga Bulungan, jalan poros Tanjung Selor–Tanjung Palas Barat merupakan urat nadi yang menghubungkan kawasan hulu dan hilir Sungai Kayan. Tidak hanya dimanfaatkan untuk distribusi logistik, jalur ini juga penting bagi mobilitas pelajar, pekerja, dan pedagang.
Terganggunya akses akibat longsor menjadi bukti betapa pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Dengan kondisi geografis Bulungan yang sebagian besar berbukit dan rawan erosi, ancaman longsor sewaktu-waktu dapat terjadi.
Keterlibatan berbagai pihak dalam pemulihan akses ini sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah daerah menjaga kelancaran mobilitas masyarakat. Meskipun jalan telah terbuka kembali, kewaspadaan tetap harus dijaga agar kejadian serupa tidak menimbulkan dampak lebih besar di masa mendatang.
Rencana penguatan tebing menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam mitigasi bencana. Selain itu, BPBD Bulungan juga mendorong masyarakat di sekitar kawasan rawan longsor untuk lebih aktif melaporkan tanda-tanda keretakan tanah atau pergeseran lahan, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih dini.
Dengan adanya peringatan dini, kejadian longsor yang menghambat aktivitas warga dapat diminimalisasi. Pemerintah daerah menegaskan, sinergi masyarakat dan instansi terkait adalah kunci utama menghadapi potensi bencana. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan