PALANGKA RAYA – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di sejumlah sekolah di Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya, masih menemui kendala serius akibat terbatasnya jaringan internet. Kondisi ini kembali menyoroti persoalan klasik di wilayah pelosok yang hingga kini belum sepenuhnya terjangkau layanan digital memadai.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kota Palangka Raya, Saipullah, menegaskan pemerintah tidak tinggal diam menghadapi persoalan ini. “Sudah beberapa kali kami ajukan ke BAKTI untuk pembangunan BTS, tapi sampai sekarang belum terealisasi,” ungkapnya, Senin (15/09/2025).
Menurut Saipullah, keterbatasan sinyal di Rakumpit bukan hanya berdampak pada pelaksanaan ANBK, tetapi juga memengaruhi aktivitas masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. Mengingat asesmen nasional berbasis komputer membutuhkan koneksi stabil, maka ketergantungan pada akses internet menjadi hal yang tidak terhindarkan.
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah kota berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah. Salah satu langkah konkret adalah penyaluran perangkat internet berbasis satelit, Starlink, ke sejumlah wilayah yang kesulitan sinyal.
“Tahun ini, pemerintah provinsi melalui Diskominfosantik Kalteng menyalurkan sekitar 11 sampai 12 unit Starlink guna membantu wilayah yang masih kesulitan jaringan. Kalau memang ada sekolah yang membutuhkan saat pelaksanaan tes seperti ANBK, bisa langsung menghubungi Dinas Kominfo Kota. Kami siap membantu karena ada Starlink Mobile yang bisa digunakan,” jelas Saipullah.
Teknologi Starlink dianggap menjadi solusi sementara bagi daerah-daerah yang sulit dijangkau jaringan konvensional. Dengan koneksi satelit, layanan internet bisa masuk ke wilayah yang sebelumnya blank spot, meski penggunaannya tetap bergantung pada kondisi cuaca dan pengaturan perangkat.
Saipullah menekankan, kehadiran Starlink hanyalah bagian dari upaya jangka pendek. Pemerintah Kota Palangka Raya tetap berkomitmen mendorong pembangunan infrastruktur digital yang lebih permanen melalui jaringan BTS. “Untuk ke depan, kami rencanakan lagi pada 2026 agar lebih banyak daerah pelosok bisa terjangkau internet,” ujarnya.
Persoalan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan juga membutuhkan sinergi dengan pemerintah pusat. Pasalnya, program pemerataan akses digital masuk dalam agenda besar transformasi digital nasional yang diharapkan mampu menutup kesenjangan antara kota dan desa.
Di sisi lain, keterbatasan akses internet di wilayah Rakumpit mencerminkan tantangan nyata yang dihadapi banyak sekolah di pelosok Indonesia. Para guru dan siswa kerap harus mencari cara kreatif agar tetap bisa mengikuti asesmen nasional, bahkan dalam beberapa kasus sebelumnya sampai ada yang belajar di lokasi tak lazim hanya demi mendapatkan sinyal.
Dengan adanya solusi sementara melalui Starlink Mobile dan rencana pembangunan BTS di masa mendatang, diharapkan kendala serupa tidak lagi menghambat pelaksanaan ANBK berikutnya. Pemerintah Kota Palangka Raya menegaskan bahwa pendidikan tetap menjadi sektor prioritas dalam pembangunan digital di daerah. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan