BULUNGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan menempatkan sektor pertanian sebagai motor pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi, tetapi juga pada penguatan ketahanan pangan daerah dan nasional. Komitmen ini menjadi bagian dari 15 program prioritas pembangunan daerah yang selaras dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Bupati Bulungan, Syarwani, menyebut langkah strategis tersebut diwujudkan melalui program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Mandau Tani). Program ini dirancang untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat posisi Bulungan sebagai pusat produksi pangan di Kalimantan Utara.
“Pembangunan pertanian harus dilakukan secara terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya pada Rabu (17/09/2025).
Dalam tiga tahun terakhir, Pemkab Bulungan telah menjalankan sejumlah program konkret di bawah payung Mandau Tani. Salah satunya adalah pembangunan jalan usaha tani sepanjang 102,8 kilometer pada periode 2022–2024. Infrastruktur ini diharapkan memudahkan akses petani dalam distribusi hasil pertanian.
Selain itu, pada 2025 pemerintah menargetkan penyaluran bantuan benih padi untuk 13.383 hektare lahan. Dukungan tersebut diperkuat dengan distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani. Data mencatat, sebanyak 247 unit pompa air, 47 traktor roda dua, 1.225 handsprayer, serta 21 unit tresher telah disalurkan.
Tak berhenti di situ, pemerintah daerah juga memberi perhatian pada hilirisasi. Subsidi mesin penggilingan dan pengeringan padi disediakan agar beras kemasan Bulungan memiliki daya saing lebih tinggi di pasar. Bahkan, Pemkab Bulungan turut menggandeng pihak swasta untuk mendukung pemasaran beras lokal.
“Kami juga mendorong hilirisasi dengan subsidi mesin penggilingan dan pengeringan padi. Bahkan, kami menggandeng sektor swasta agar beras kemasan Bulungan memiliki nilai jual lebih tinggi,” jelas Syarwani.
Berdasarkan data Dinas Pertanian (Disperta) Bulungan, produksi gabah kering giling (GKG) pada 2024 mencapai 11.933 ton, yang jika dikonversi menghasilkan beras 7.074 ton. Angka tersebut menunjukkan tren positif setelah sempat mengalami penurunan produksi pada periode 2022–2023. “Tren ini menunjukkan pemulihan positif setelah produksi sempat menurun pada 2022–2023,” ungkap Syarwani.
Menurutnya, pencapaian ini bukan hanya soal peningkatan produksi, tetapi juga tentang mewujudkan kemandirian pangan daerah. Ia menegaskan bahwa Mandau Tani merupakan strategi utama dalam mewujudkan mimpi besar menjadikan Bulungan sebagai lumbung pangan Kalimantan Utara. “Mandau Tani adalah strategi utama untuk mewujudkan mimpi besar menjadikan Bulungan sebagai lumbung pangan Kaltara,” tegasnya.
Dengan fokus pada penguatan infrastruktur, distribusi bantuan, dan hilirisasi, Pemkab Bulungan berharap pembangunan pertanian tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga mampu memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan petani. Langkah ini diyakini menjadi pondasi penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional di masa depan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan