PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak menegaskan komitmennya memperkuat ketahanan pangan dengan menambah cadangan beras untuk tahun 2026. Saat ini, cadangan beras daerah tercatat sekitar 29 ton dan ditargetkan meningkat menjadi 70 ton, sesuai arahan Wali Kota Pontianak.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Muchammad Yamin, menyampaikan bahwa langkah penambahan stok beras ini tidak hanya sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kelangkaan, tetapi juga bagian dari strategi menjaga stabilitas ekonomi. “Beras kemarin arahan Pak Wali Kota harus di atas 50 ton. Kalau kita tambah 50 ton, sekarang cadangan kita ada sekitar 29 ton, berarti bisa di kisaran 70 ton. Mudah-mudahan bisa menjadi penyangga deflasi, mencegah stunting, dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Yamin, Senin, (18/09/2025).
Menurutnya, cadangan beras yang memadai akan menjadi bantalan jika terjadi situasi darurat atau kenaikan harga yang bisa memicu inflasi. Dengan ketersediaan stok yang cukup, masyarakat dapat merasa lebih tenang, sekaligus menjaga daya beli agar tidak tertekan oleh harga pangan.
Selain fokus pada beras, Yamin menambahkan bahwa pasokan komoditas pangan lain seperti sayuran dan hasil perikanan hingga saat ini relatif aman dan stabil. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan kelompok tani serta pelaku usaha perikanan untuk memastikan ketersediaan pasokan hingga akhir tahun.
“Pemerintah akan terus mendorong sektor pertanian, perikanan keramba, kolam terpal, hingga budidaya lainnya agar pasokan pangan tetap aman hingga akhir tahun,” kata Yamin menegaskan.
Ia juga menyampaikan, pemerintah daerah tidak hanya berorientasi pada ketersediaan pangan jangka pendek, tetapi juga membangun sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan. Upaya ini mencakup penguatan kapasitas petani, pelatihan budidaya modern, hingga penyediaan akses pasar bagi hasil pertanian dan perikanan.
Kebijakan memperbesar cadangan beras ini sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengantisipasi potensi gejolak harga pangan yang sering terjadi menjelang akhir tahun. Lonjakan permintaan pada momen tertentu kerap memicu harga naik, sehingga cadangan beras yang cukup dapat berfungsi sebagai penyeimbang pasar.
Dengan target peningkatan cadangan hingga 70 ton, Pemkot Pontianak berharap dapat lebih mandiri dalam mengendalikan ketersediaan pangan. Upaya ini diharapkan mampu memberikan dampak ganda, yakni menjaga ketahanan pangan masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di sektor pertanian dan perikanan.
Langkah yang ditempuh Pemkot Pontianak ini juga sejalan dengan agenda nasional untuk memperkuat kemandirian pangan daerah. Dengan memperkuat stok dan distribusi, diharapkan masyarakat dapat lebih terlindungi dari dampak inflasi sekaligus mendapatkan akses pangan bergizi yang terjangkau. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan