BARITO KUALA – Upaya menekan angka kebutaan akibat katarak di Kalimantan Selatan terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor. PT Adaro Indonesia bersama Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Barito Kuala (Batola) menggelar operasi katarak gratis bagi 35 pasien di Kecamatan Handil Bakti.
Bupati Barito Kuala, Bahrul Ilmi, secara resmi membuka kegiatan tersebut di Klinik Utama Setara, Sabtu (20/09/2025). Ia menilai langkah ini menjadi bukti nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. “Kami menyambut baik kegiatan ini. Kolaborasi Program Adaro dengan Dinas Kesehatan ini akan membantu masyarakat yang mengalami katarak agar lebih produktif setelah sembuh,” ujarnya.
Bahrul berharap kegiatan sosial semacam ini mampu memotivasi sekaligus memperkuat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. “Melalui gagasan yang baik ini, kami terus berkomitmen agar masyarakat mendapatkan kesejahteraan di bidang kesehatan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin, mengungkapkan operasi katarak merupakan langkah strategis karena katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di masyarakat. Ia mengapresiasi keterlibatan Adaro yang terus konsisten berkontribusi. “Terima kasih PT Adaro Indonesia dan YABN, semakin banyak program sosial tentu akan semakin membantu masyarakat yang membutuhkan uluran tangan,” ujarnya.
Dari pihak perusahaan, CSR Section Head PT Adaro Indonesia, Aan Nurhadi, menjelaskan bahwa program operasi katarak 2025 menargetkan 480 pasien di enam kabupaten, terdiri dari empat kabupaten di Kalsel (Barito Kuala, Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara) dan dua kabupaten di Kalimantan Tengah. “Tahun ini, pertama kita laksanakan di Barito Kuala kepada 35 pasien. Kami bermitra dengan organisasi medis PPI yang membidangi operasi katarak. Kami datangkan dokter spesialis mata dengan teknologi Phacoemulsification, sebuah teknik modern mengangkat katarak,” ungkapnya.
Menurut Aan, teknik ini lebih cepat dan efisien, hanya memakan waktu 10–15 menit untuk satu pasien. Ia menegaskan bahwa program CSR Adaro diprioritaskan bagi masyarakat kurang mampu agar setelah pulih, mereka bisa kembali produktif.
Sejak 2003, program operasi katarak Adaro sudah membantu sekitar 7.000 pasien. Tahun ini, dengan target 480 pasien, Adaro berkomitmen melanjutkan tradisi jemput bola demi kesehatan masyarakat. “Program ini untuk mengembalikan produktifitas masyarakat sesuai visi misi Adaro dalam mendukung masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan sehat,” pungkas Aan. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan