Check-in Kacau, Puluhan Penerbangan di Brussels Batal

ZAVENTEM – Sejumlah bandara internasional di Eropa lumpuh akibat serangan siber yang melanda sistem teknologi informasi mereka pada Jumat malam hingga Sabtu (20/9). Gangguan tersebut memicu kekacauan proses check-in, membuat puluhan penerbangan batal berangkat, ratusan lainnya tertunda, dan ribuan penumpang terpaksa menunggu berjam-jam di terminal.

Bandara Brussels termasuk yang paling terdampak. Pihak bandara melaporkan setidaknya 10 penerbangan dibatalkan dan 17 lainnya tertunda lebih dari satu jam. Eurocontrol, badan pengawas penerbangan Eropa, mengonfirmasi bahwa “bandara-bandara tersebut melaporkan gangguan pada sistem TI terkait penanganan penumpang.”

Situasi serupa juga dialami Bandara Heathrow London, Berlin, hingga Dublin dan Cork di Irlandia. Pihak Bandara Dublin melalui akun X menyebut adanya “dampak kecil” akibat masalah perangkat lunak yang memengaruhi banyak bandara di Eropa.

Collins Aerospace, penyedia sistem check-in dan penyerahan bagasi di 170 bandara dunia, mengakui gangguan terjadi pada perangkat lunak MUSE milik mereka. “Kami telah mengetahui adanya gangguan terkait siber pada perangkat lunak MUSE kami di bandara-bandara tertentu,” ujar Collins Aerospace kepada AFP. Mereka menambahkan, “Dampaknya terbatas pada check-in pelanggan secara elektronik dan penyerahan bagasi.”

Namun, di lapangan, dampak terasa besar. Eurocontrol bahkan meminta maskapai membatalkan separuh jadwal penerbangan dari dan menuju Brussels sejak Sabtu pagi hingga Senin dini hari. Seorang jurnalis AFPTV menggambarkan antrean panjang mengular di terminal, sementara papan pengumuman penuh dengan informasi pembatalan dan penundaan.

Bandara Berlin dalam pernyataannya juga menyebut “masalah teknis pada penyedia sistem yang beroperasi di seluruh Eropa” membuat waktu tunggu check-in jauh lebih lama. Sementara Heathrow memperingatkan gangguan “dapat menyebabkan penundaan bagi penumpang yang akan berangkat.”

Collins Aerospace, anak perusahaan grup pertahanan Amerika RTX (dahulu Raytheon), menyatakan sedang bekerja keras memulihkan layanan. Meski begitu, pakar penerbangan Anita Mendiratta menekankan sulit menentukan siapa dalang serangan. “Itu adalah gangguan yang disebabkan oleh perangkat lunak, bukan bandara tertentu,” katanya, sembari mengingatkan pentingnya mencegah meluasnya dampak.

Serangan siber semacam ini semakin sering terjadi. Laporan Thales asal Prancis mencatat sektor penerbangan mengalami peningkatan serangan hingga 600 persen dalam periode 2024–2025. Dengan posisi vitalnya dalam ekonomi global, bandara dan maskapai disebut menjadi “target utama” kelompok peretas. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com