Pemkab Malinau Tegaskan SDM Jadi Prioritas Pembangunan

MALINAU – Pemerintah Kabupaten Malinau terus memperkuat komitmennya dalam mencetak generasi muda berpendidikan tinggi melalui program Desa Sarjana Unggul yang kini memasuki tahun keempat pelaksanaan. Tahun 2025, program ini kembali menarik minat besar masyarakat, terbukti dengan jumlah pendaftar yang mencapai ratusan orang.

Sebanyak 775 calon peserta yang sebelumnya dinyatakan lulus seleksi berkas kini melangkah ke tahap berikutnya, yaitu seleksi uji kompetensi. Dari jumlah itu, 670 peserta mengikuti seleksi secara daring, sedangkan 105 lainnya hadir secara langsung di Malinau.

Wakil Bupati Malinau, Jakaria, menegaskan bahwa pelaksanaan program ini tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Hal tersebut membuat tidak semua peserta bisa diterima sebagai penerima manfaat. “Jadi bukan sekadar bantuan biaya kuliah. Tujuan dari Desa Sarjana Unggul agar peserta kembali membangun desa,” ujar Jakaria kepada TribunKaltara.com, Minggu (21/09/2025).

Ia menambahkan, para penerima program diwajibkan mengabdi di desa asal mereka minimal selama dua tahun setelah menyelesaikan studi. Hal ini dimaksudkan agar investasi pendidikan yang diberikan benar-benar kembali ke masyarakat desa, bukan hanya berhenti pada individu penerima manfaat.

Lebih jauh, Jakaria menekankan bahwa penilaian dalam seleksi tidak hanya melihat kemampuan akademik, melainkan juga karakter dan rasa tanggung jawab peserta. Dengan demikian, program ini tidak hanya menghasilkan lulusan sarjana, tetapi juga mencetak sumber daya manusia yang memiliki integritas dan kepedulian terhadap daerahnya. “Sumber daya manusia yang utama. Di masa saat ini, persaingan SDM semakin ketat dengan hadirnya terobosan teknologi informasi yang semakin berkembang,” katanya.

Dalam perjalanannya sejak empat tahun lalu, jumlah pendaftar program ini terus mengalami peningkatan. Tren tersebut memperlihatkan bahwa kesadaran masyarakat Malinau akan pentingnya pendidikan tinggi semakin tinggi. Tidak sedikit pula keluarga dari wilayah pedalaman dan perbatasan yang berharap anak-anak mereka dapat mengenyam pendidikan melalui skema beasiswa daerah ini.

Seleksi tahun 2025 dimulai dengan ujian tertulis yang dilaksanakan pada 19 September 2025. Setelah itu, peserta yang lolos akan mengikuti tahap wawancara yang dijadwalkan berlangsung pada 22 dan 30 September 2025 mendatang. Rangkaian tahapan ini diproyeksikan menghasilkan putra-putri terbaik daerah yang nantinya siap ditempatkan kembali di desa masing-masing.

Program Desa Sarjana Unggul sendiri menjadi salah satu kebijakan unggulan Kabupaten Malinau dalam membangun manusia Malinau yang berdaya saing. Pemkab menilai bahwa pembangunan fisik tidak akan berjalan maksimal tanpa ditopang kualitas sumber daya manusia yang mumpuni.

Bantuan pendidikan tinggi ini juga dipandang sebagai instrumen untuk memutus rantai keterbatasan akses pendidikan di kawasan perbatasan. Dengan menempatkan generasi muda berpendidikan kembali ke desa, diharapkan akan lahir inovasi-inovasi yang mampu mendorong pembangunan desa dari dalam.

Jakaria menegaskan, pemerintah daerah akan terus menjaga konsistensi pelaksanaan program meskipun terbentur keterbatasan anggaran. Menurutnya, investasi pendidikan adalah salah satu prioritas utama yang tidak boleh diabaikan.

Dengan seleksi ketat yang tengah berlangsung, masyarakat kini menanti siapa saja yang akan terpilih menjadi bagian dari program Desa Sarjana Unggul 2025. Mereka diharapkan bukan hanya menjadi mahasiswa penerima beasiswa, tetapi juga motor penggerak pembangunan desa di masa depan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com